Partai Hanura Dukung Ahok Pimpin BUMN, Benny Ramdhani: Kita Butuh BUMN Diperbaiki secara Mendalam
Benny Ramdhani, menilai Ahok sebagai sosok yang dibutuhkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Benny Ramdhani, menilai Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai sosok yang dibutuhkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Benny mengungkapkan, Partai Hanura memberikan dukungan penuh kepada Ahok sebagai pimpinan perusahaan BUMN.
Diketahui, Menteri BUMN menyatakan Ahok akan memimpin perusahaan BUMN di sektor energi, dan penempatannya akan diumumkan awal Desember mendatang.
Dikutip dari YouTube KOMPASTV, Kamis (21/11/2019), Benny mengatakan, Ahok merupakan sosok yang dibutuhkan oleh BUMN untuk memperbaiki sistem manajerial.
"Kita butuh BUMN ini diperbaiki secara mendalam, dilakukan pembenahan secara manajerial," ujar Benny di Hotel Sultan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Menurutnya, BUMN juga membutuhkan sosok tegas yang bisa melawan adanya praktik korupsi dalam perusahaan BUMN.
"Juga butuh sosok-sosok yang tegas, yang anti korupsi," lanjutnya.
Benny menilai, Ahok merupakan sosok yang cocok untuk memimpin BUMN karena memilik latar belakang yang bersih dan tegas.
"Ahok terujilah, orang yang bersih, tegas, dan untuk memimpin sekelas BUMN Ahok bisa, dan kita memberikan dukungan penuh," kata dia.
Ia mengawatirkan, ada kelompok yang ingin menguasai BUMN dan menjadikannya sebagai tempat mencuri uang negara.
"BUMN ini dikhawatirkan dikuasai oleh kelompok-kelompok yang kita sebut gangster, yang menjadikan BUMN sebagai ladang perampokan uang negara, yang akhirnya bisa merugikan," imbuhnya.
Benny menyerahkan kebijakan pemilihan dan penempatan Ahok di perusahaan BUMN kepada Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Biarkan itu menjadi kewenangan presiden melalui Menteri BUMN," ujarnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (13/11/2019), mengungkapkan alasan pemilihan Ahok untuk mengisi posisi di salah satu perusahaan BUMN.
Dilansir dari tayangan YouTube KOMPASTV, Kamis (14/11/2019), Arya menjelaskan beberapa hal yang menjadikan Kementerian BUMN memilih Ahok.
1. Mendukung Kemajuan BUMN
Arya mengaku jika Ahok adalah sosok yang bisa mendukung kemajuan salah satu BUMN nantinya.
"Karena kita butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang memang bisa mendukung BUMN gitu," ujarnya.
2. Memiliki Kapasitas yang Diakui Publik
Ia menambahkan jika Ahok sudah memiliki kapasitas yang diakui oleh publik, mengingat sebelumnya Ahok sudah pernah menjadi pejabat publik.
"Beliau kan juga punya kapasitas yang diakui oleh publik," ungkap Arya.
3. Masih Muda
Ia mengungkapkan, saat ini Ahok terbilang masih muda sehingga bisa membantu BUMN.
"Kan Pak Ahok juga masih muda, jadi bisa kita minta untuk membantu BUMN," katanya.
4. Bisa Mengisi Posisi Strategis
Menurut Arya, Ahok akan mengisi posisi yang strategis sesuai kondisi.
Ia menilai jika sosok Ahok akan mampu dan layak untuk memperkuat salah satu BUMN.
"Yang strategis sudah pasti, karena sesuai kondisi, karena memang Pak Ahok orangnya bisa lah," ujar Arya.
Sebelumnya, Arya mengatakan jika pihaknya menginginkan Ahok bersedia untuk bergabung memperkuat salah satu BUMN.
"Jadi kita mengharapkan Pak Ahok bersedia juga bergabunglah, perkuat salah satu BUMN kita," tambahnya.
Ditanya perihal sektor mana yang akan diperkuat oleh Ahok, Arya tidak menjelaskan lebih detail mengenai BUMN yang akan dimasuki Ahok.
Ia hanya memberi bocoran jika nantinya Ahok akan ditempatkan di BUMN yang membutuhkan perhatian besar dan banyak memberikan pengaruh.
"Kalau sektor mana, pasti yang kita lihat yang membutuhkan perhatian besar, dan mempengaruhi banyak orang," jelas Arya.
Terkait keterlibatan Presiden Jokowi dalam penunjukan Ahok ini, Arya menilai jika setiap keputusan penting pasti harus koordinasi dengan Jokowi dulu.
"Setiap posisi yang vital untuk BUMN pasti kita akan koordinasi dengan Pak Jokowi, nggak mungkin nggak," ungkapnya.
Menurutnya, alasan Kementerian harus koordinasi dengan Jokowi karena BUMN ini menyangkut kehidupan banyak orang.
"Karena BUMN banyak menyangkut kehidupan, jadi kita koordinasi dengan Pak Jokowi," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)