Komisi I DPR F-PKS Ragukan Pernyataan Mantan Menhan Soal 3 Persen Prajurit TNI Terpapar Radikalisme
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta justru meragukan informasi yang diterima oleh Ryamizard tersebut
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sempat menyatakan adanya angka tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta justru meragukan informasi yang diterima oleh Ryamizard Ryacudu tersebut.
Baca: Soal Celana Cingkrang, Politikus PKS: Kode Etik ASN Itu Sudah Ketat Sekali
"Waktu rapat dengan Menhan (Prabowo Subianto), dengan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto), saya tanyakan sebetulnya. Tapi ternyata tidak ada jawaban yang clear data itu darimana atau definisinya apa," ujar Sukamta, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Sukamta mengatakan tiga persen dari jumlah anggota TNI yakni 550 ribu adalah 16 ribu tentara.
Politikus PKS tersebut pun mengungkapkan bila jumlah itu benar terpapar radikalisme, maka dapat membahayakan Tanah Air.
Sebab, kata dia, ketika menangani teroris yang jumlahnya tak mencapai 10 orang, masyarakat pasti akan geger.
Baca: Kata Anggota Komisi I DPR soal Alutsista: Anak Negeri Bisa Produksi Rudal Standar NATO
Apalagi menghadapi 16 ribu tentara yang terpapar radikalisme.
"Bayangkan kalau 16.000 tentara itu terpapar radikalisme, angka yang besar sekali. Republik ini bisa bubar oleh 16.000 tentara. Saya khawatir ini data yang tidak valid. Ini sudah saya tanyakan di Rapat Komisi I, tapi tidak ada jawaban yang pasti," tandasnya.