Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas, Pernah Komentari Celana Cingkrang hingga Penusukan Wiranto

Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas diketahui sebelumnya pernah memberikan pendapatnya terkait beberapa hal yang menyangkut agama islam.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas, Pernah Komentari Celana Cingkrang hingga Penusukan Wiranto
Tribunnews.com/Rina Ayu
Ketua PBNU Robikin Emhas di Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan 8 Staf Khusus Wakil Presiden dari berbagai bidang yang sesuai nomenklatur dan peraturan sejak era Jusuf Kalla.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (25/11/2019).

"Saya menyampaikan salam dari Pak Wapres bahwa beliau baru saja memanggil seluruh staf khusus yang sudah mendapatkan surat keputusan dari Presiden, ada 8 orang staf khusus," kata Masduki, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/11/2019).

Salah satu Staf Khusus Wakil Presiden yaitu Robikin Emhas, diketahui sebagai Ketua Harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Robikin Emhas ditunjuk sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga.

Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas diketahui sebelumnya pernah memberikan pendapatnya terkait beberapa hal sebagai berikut: 

Cadar dan Celana Cingkrang

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Robikin Emhas pernah ikut memberi pendapat terkait pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi tentang cadar dan celana cingkrang.

Ia mengatakan, paham radikalisme tidak dapat dianalogikan seseorang memakai celana sempit atau celana cingkrang dan perempuan bercadar.

Menurutnya, radikalisme yang berbau agama baik ekstrem kanan ataupun kiri dipicu oleh ketidakadilan global maupun domestik.

"Tidak bisa diartikan sempit seperti celana cingkrang atau perempuan bercadar, tidak bisa begitu. Karena radikalisme itu anak kandung dari intoleransi," kata Robikin, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (22/11/2019).

Dia menjelaskan, radikalisme timbul karena adanya sikap yang menandakan kesanggupan kekuatan yang berbeda.

Penusukan Wiranto

Sementara itu, Robikin Emas juga pernah menyatakan prihatin atas peristiwa penusukan yang menimpa mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, banten, Kamis (10/10/2019).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas