Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden, Ketua DPP NasDem: Tidak Ada Salahnya
Zulfan Lindan menyetujui terkait wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 15 tahun.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai NasDem, Zulfan Lindan menyetujui terkait wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 15 tahun.
Hal tersebut dijelaskan Zulfan Lindan pada video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (24/11/2019).
Zulfan Lindan mengungkapkan tidak ada salahnya jika nantinya masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Menurutnya keputusan akan melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar atau tidak merupakan keputusan berbagai pihak.
Khususnya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan perwakilan setiap partai politik di parlemen.
"Gini kita melihat tidak ada salahnya kalau presiden itu tiga periode. Tidak ada salahnya," terang Zulfan Lindan.
"Undang-undang dasar inikan nanti tergantung MPR. Apakah MPR setuju, apakah semua fraksi setuju," tambahnya.
Zulfan Lindan mengatakan untuk membiarkan wacana masa penambahan jabatan presiden dan wakilnya berkembang.
Menurut Zulfan Lindan, mungkin saja masyarakat ingin melakukan berbagai diskusi mengenai permasalahan tersebut.
Zulfan Lindan juga mempertanyakan mengapa wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 15 tahun saja yang ramai.
Sementara terdapat juga wacana masa kerja presiden hanya satu periode namun selama delapan tahun.
Sehingga Zulfan Lindan menegaskan agar wacana tersebut berkembang di masyarakat kemudian melihat respon berbagai partai politik.
"Pastikan wacana ini berkembang, saya kira kita jangan menutup peluang masyarakat yang ingin melakukan suatu kajian-kajian terhadap apapun persoalan bangsa ini," ujar Zulfan Lindan.
"Kemudian ada yang meminta satu periode saja delapan tahun. Kenapa ada orang tidak meributkan soal delapan tahun tetapi orang meributkan yang tiga kali. Iya kan?."