Andre Rosiade Sebut Ahok Lagi Magang Jadi Komut Pertamina: agar Soft Landing Menjadi Dirut Pertamina
Andre Rosiade mengatakan Ahok sengaja dipilih menjadi Komisaris Utama Pertamina, karena nantinya akan menjadi Direktur Utama.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
![Andre Rosiade Sebut Ahok Lagi Magang Jadi Komut Pertamina: agar Soft Landing Menjadi Dirut Pertamina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ahok-resmi-menjabat-komisaris-utama-pertamina_20191125_170120.jpg)
Dirinya ingin Ahok tidak menggunakan gaya kepemimpinan seperti dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre saat dihubungi, Kamis (14/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Andre mengharapkan, Ahok bisa membawa terobosan baru bagi BUMN, bukan membuat kegaduhan.
“Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita,” kata Andre.
Sementara, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Ahok akan mampu menyesuaikan diri dengan budaya kerja BUMN ketika sudah bergabung.
Pemilihan Ahok itu tidak lepas dari berbagai kritikan dan penolakan
Mengingat Ahok sudah menjadi sosok yang sering mencuri perhatian sejak menjadi Wakil Gubernur hingga Gubernur DKI Jakarta sebelumnya.
Kritikan juga dilayangkan karena karakter Ahok yang dinilai keras.
Dalam program Aiman Kompas TV, Arya Sinulingga ditanya terkait karakter Ahok yang sering meledak-ledak, ditakutkan akan menjadi gejolak dalam tubuh BUMN nantinya.
Arya tidak mengawatirkan karakter Ahok yang keras itu, menurutnya ada perbedaan sistem iklim antara pemerintahan dan perusahaan BUMN.
"Nggak lah, kan berbeda sistem iklim di corporate dengan sistem iklim di birokrasi, akan sangat berbeda dia," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019).
Ia menambahkan, sikap Ahok yang dulu meledak-ledak saat berada di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena ada kekeliruan dalam sistem pelayanan mereka.
"Beliau kan meledak ketika melihat pelayanan publik di pemerintahan DKI itu memang banyak ngaco (keliru) gitu, makanya beliau meledak-ledak," ujarnya.
"Tapi sebelumnya kan nggak begitu, gayanya beda kok," lanjut Arya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.