Fadli Zon Kritik Naskah Pidato Nadiem Makarim: Lebih Banyak Arahan Ketimbang Penghargaan kepada Guru
Fadli kemudian mengkritisi naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim untuk memperingati Hari Guru tahun ini.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hasanudin Aco
Namun, keberadaan guru berstatus honorer, menurut saya, bukannya menyelesaikan masalah tapi justru memunculkan masalah baru, di mana kesejahteraan guru honorer ternyata masih sangat jauh dari layak.
Baca: Pesan Munawaroh, Guru KKI untuk Nadiem Makarim
"Pada Juli lalu, misalnya, kita dikejutkan dengan kabar seorang guru di Pandeglang dengan honor 350 ribu perbulan, yang terpaksa tinggal di toilet sekolah," katanya.
"Atau guru honorer di Samarinda yang sudah 10 tahun mengajar, namun bertahan dengan gaji Rp 800 ribu perbulan. Kisah tersebut bisa jadi hanya fenomena gunung es saja. Realita di lapangan, tentunya lebih banyak lagi," lanjut Fadli.
Baca: Dikritik Fadli Zon Hanya Jadi Pajangan, Stafsus Milenial Jokowi Billy Mambrasar Beri 4 Jawaban Telak
Fadli mencatat, pemerintah memiliki rencana untuk mengatasi problem tersebut.
Tahun lalu, pemerintah menyatakan akan mengangkat minimal 110 ribu guru honorer di seluruh Indonesia setiap tahunnya.
Namun sayangya, rencana tersebut tidak didukung oleh komitmen yang kuat.
Bulan lalu, Menko Pembangunan dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan tahun ini sebenarnya ada kuota 156 ribu pengangkatan guru PNS.
Tapi sayangnya, menurut pemerintah, kuota tersebut tak bisa dipenuhi lantaran banyak guru honorer tidak memenuhi syarat.
"Jika sikap seperti itu yang selalu dikedepankan, menurut saya, pemerintah memang setengah hati memperhatikan guru honorer. Kalau kuota tersedia, dan secara real tenaga guru honorer juga dibutuhkan, kenapa statusnya untuk menjadi PNS dipersulit?" Fadli mempertanyakan.
Jika pemerintah serius dengan nasib guru honorer, semestinya ada prioritas.
Jangan sampai, upaya para guru honorer mengubah nasib, dihambat hanya karena persyaratan administrasi dan test yang kerap bersifat formalitas, sementara negara tetap menggunakan mereka dengan kesejahteraan yang minim.
Baca: Cerita Hari Guru, Fadli Zon Ucapkan Ini ke Bu Mujinem, Fahri Hamzah Cinta pada Wali Kelas
Jika demikian, imbuh Fadli, dimana letak apresiasi pemerintah terhadap nasib guru honorer?
Guru honorer seperti dieksploitasi, padahal banyak dari mereka telah mengajar dan mendidik belasan bahkan puluhan tahun.
"Hari Guru tahun ini, semestinya menjadi momentum bagi pemerintah untuk menyelesaikan problem kesejahteraan guru honorer yang kerap terkatung-katung. Bangsa yang abai terhadap guru, pasti akan sulit maju," kata Fadli.
"Karena kualitas generasi penerus salah satunya ditentukan oleh bagaimana negara tersebut mengapresiasi profesi guru. Kualitas generasi harusnya sejalan dengan upaya memprioritaskan sumber daya manusia unggulan," ujarnya lagi.