Mulan Jameela Mengaku Sempat Deg-degan Sebelum Dengar Paparan Bambang Brodjonegoro dalam Rapat DPR
Mulan mengaku deg-degan karena ia mengira pemaparan Bambang Brodjonegoro akan panjang dan membuatnya mengantuk.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus istri musisi Ahmad Dhani, Mulan Jameela mengaku sempat deg-degan sebelum mendengar pemaparan dari Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riaet dan Inovasi Nasional (Menristek dan Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Mulan mengaku deg-degan karena ia mengira pemaparan Bambang Brodjonegoro akan panjang dan membuatnya mengantuk.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Kerja Menristek dan Kepala BRIN serta Kepala LPKN dengan Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Baca: Struktur Organisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional Masih Dibicarakan dengan Kemenpan RB
"Sebelumnya saya sangat mengapresiasi dari pemaparan yang Bapak Menteri sampaikan sebelumnya di awal. Padahal sebelumnya Pak, saya sempat deg-degan. Waduh ini akan panjang sekali dan bakal bikin ngantuk. Tadinya saya sempat berpikir begitu. Ternyata tidak. Luar biasa. Boleh tepuk tangan semuanya, dong," kata Mulan Jameela disambut tepuk tangan sebagian peserta rapat.
Usai mengungkapkan kesannya, ia pun melanjutkan dengan memberikan pertanyaan untuk Bambang Brodjonegoro.
Mulan Jameela bertanya terkait Rencana pengesahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menurutnya sangat bagus.
Baca: Maia Estianty Izinkan El Rumi Bawa Jet Pribadi, Intip Mewah Jet yang Ditumpangi Pacar Marsha Aruan
Sebelum bertanya, Mulan Jameela mengaku sempat membaca artikel di media yang mengatakan apabila BRIN disahkan kemungkinan akan melemahkan poisisi LIPI dan BPPT karena tugas pokok dan fungsi BRIN dan LIPI serta BPPT relatif tidak jauh berbeda.
"Pertanyaan saya bagaimana eksistensi LIPI dan BPPT setelah BRIN disahkan," tanya Mulan.
Setelah 23 anggota Komisi VII DPR RI melontarkan pertanyaan kepada Bambang Brodjonegoro, tibalah waktu Bambang menjawab pertanyaan tersebut satu per satu.
"Sekaligus menjawab pertanyaan Ibu Mulan. LIPI, BPPT, LAPAN, dan BATAN yang konten penelitan pengembangan pengkajian dan penerapannya tinggi akan menjadi semacam anak perusahaan BRIN yang melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dan kemudian masih ada Bapeten dan BSN yang sifatnya sebagai lembaga penunjang," jelas Bambang Brodjonegoro.
Baca: Kekecewaan Denny Cagur Fans Garis Keras Ahmad Dhani, Sedih Nasibnya ‘Berpolitiklah dengan Indah’
Bambang melanjutkan, LIPI, BPPT, LAPAN, dan BATAN nantinya dalam melakukan kegiatannya, persetujuan perencanaan, anggaran, dan program dikendalikan BRIN.
"Unsur kedua adalah perguruan tinggi. Maka dari itu kita tentunya nantinya akan memastikan anggaran penelitian perguruan tinggi yang sudah ada, karena itu bagian dari biaya operasional perguruan tinggi akan juga kami kendalikan. Jadi langsung menjadi bahian anggaran kami," kata Bambang.
Ia melanjutkan terkait dengan unsur kementerian dan lembaga yang mengelola dana riset paling besar.
"Kalau bisa kami rangkum, anggaran terkait dengan penelitian pengembangan pengkajian dan penerapan tahun 2020 yang akan dikendalikan BRIN langsung atau tidak langsung totalnya sekira Rp19,2 triliun. Itu di luar dari dana abadi atau hibah," kata Bambang.
Ia mengatakan, seluruh anggaran tersebut mulai dari sisi perencanaan sampai implementasi semuanya akan dikendalikan BRIN.
Struktur Organisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional Masih Dibicarakan
Menteri Riset, Teknologi, sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek dan Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan struktur organisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) belum selesai.
Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini dirinya masih menegosiasikan struktur organisasi BRIN dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Ia pun berharap pada Januari 2020 struktur organisasi BRIN sudah selesai dan bisa diterapkan.
Baca: Menristek: Start Up Lokal Dapat Mengurangi Ketergantungan Terhadap Produk Asing
"Ibu dan Bapak Komisi VII, kami harapkan nanti kalau kita ketemu lagi Januari, kita ketemu dengan organisasi yang sudah lebih mapan dan jelas bentuknya. Karena kami masih negosiasi dengan Kemenpan RB mengenai detail dari atruktur organisasinya," kata Bambang Brodjonegoro saat Rapat Kerja dengan KomisI VII DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Meskipun struktur organisasi BRIN belum rampung, tetapi ia memastikan bila badan baru tersebut akan diisi beberapa deputi.
Baca: Bambang Brodjonegoro Cerita Pengalaman Dirinya Tiga Kali Jabat Menteri Berbeda di Hadapan Mahasiswa
"Ada Deputi yang terkait dengan kebijakan misalkan Deputi Risbang, Deputi Inovasi. Tapi nanti ada juga Deputi yang terkait dengan bidang. Jadi ada Deputi yang menangani penelitian pengembangan pengkajian dan penerapan, misalkan di bidang kesehatan, pangan, dan obat. Nanti misalkan ada Deputi Litbangjirap untuk pertahanan, kemanan, ICT, ketahanan bencana dan sebagainya," kata Bambang.
Baca: Tanggapan Bambang Brodjonegoro Soal Rusuh di Calon Ibu Kota Indonesia
Ia menjelaskan, organisasi di BRIN akan dibuat gaya sistem manajemen matrix antara kebijakan dan bidang.
"Kira-kira nanti kami akan buat organisasinya seperti matrix kalau Bapak Ibu familiar dengan management style system matrix antara kebijakan dan bidang," kata Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.