Hidayat Nur Wahid: Saya Termasuk Orang yang Tak Setuju UN
Kendati demikian, ia menyambut positif niat Mendikbud untuk membuat pendidikan lebih maju.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan dirinya termasuk yang tidak setuju dengan adanya Ujian Nasional (UN).
Hal itu disampaikannya merespons Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang sedang mengkaji dihapuskannya UN.
"Masalah tentang ujian nasional itu dari dulu itu sudah menjadi polemik. Dari dulu saya sudah termasuk menjadi orang yang tidak setuju dengan ujian nasional dan kemudian malah menghadirkan. Pemetaannya mungkin bagus, tapi kualitas daripada ujian nasional dengan hasil ujian nasional sendiri tidak terukur dengan baik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Baca: Komisi X DPR Dukung Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional
Kendati demikian, ia menyambut positif niat Mendikbud untuk membuat pendidikan lebih maju.
Namun wacana dihapusnya UN harus didasarkan kajian yang komprehensif.
Jika nantinya UN dihapus, Hidayat meminta Nadiem untuk mencari solusi pengganti UN.
"Nanti tentu perlu dihadirkan solusi yang bisa memetakan keahlian para siswa sekaligus juga memungkinkan mereka untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan, kualitas kesiswaan sehingga nanti mereka bisa merealisasikan tujuan dari pendidikan nasional," ujarnya.
Baca: Nadiem Kaji Hapus UN, Pimpinan Komisi X DPR: Kalau Diubah, Apa Gantinya?
"Jangan sampai sekarang dibuat peraturan, nanti menteri yang baru bikin peraturan yang lain lagi. Akan menjadi korban adalah pendidikan nasional dan anak didik nasional. Jangan sampai begitu," imbuhnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan pihaknya sedang mengkaji penghapusan Ujian Nasional.
Namun, Nadiem belum menjelaskan lebih jauh hasil kajian tersebut.
"Itu (penghapusan UN) yang sedang kami kaji. Ditunggu kabarnya," ungkap Nadiem di Ballroom The Ritz-Carlton Hotel Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019).