Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lippo Lepas 70% Saham OVO, GORC: Mitigasi Resiko Bubble Bakar Uang Dengan Berkoperasi Itu Keren

Seakan nubuat yang tergenapi, hasil riset Generasi Optimis Research & Consulting (GORC) tentang "Bahaya Bubble Ekonomi

Editor: FX Ismanto
zoom-in Lippo Lepas 70% Saham OVO, GORC: Mitigasi Resiko Bubble Bakar Uang Dengan Berkoperasi Itu Keren
TRIBUNNEWS.COM/IST
Menko UKM Teten Masduki bersama Pakar Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi Milenial dari Generasi Optimis Research dan Consulting (GORC) Frans Meroga Panggabean. 

Yang Sepuh Yang Lebih Pengalaman

Kembali Generasi Optimis Research & Consulting (GORC), melalui direkturnya menghimbau kepada semua pelaku bisnis start-up bahwa dalam penetrasi pasar yang terpenting adalah perkuat modal sosial dalam ekosistem bisnisnya. Strategi bakar uang hanyalah akan menjadi lingkaran setan yang tidak akan pernah ada habisnya, hingga malahan akan membawa bisnis start-up ke dalam kehancuran.

"Saya malah salut dengan testimoni Mochtar Riady yang menceritakan diskusi beliau dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma tentang pentingnya memperkuat modal sosial terhadap masyarakat sekitar yang menjadi ekosistem pendukung usaha start-up," kata Frans Meroga yang juga dikenal sebagai Pakar Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi Milenial.

Masih dalam IDC 2019, sebagai keynote speaker Mochtar Riady bercerita, dirinya sempat berdiskusi dengan pendiri Alibaba Group Jack Ma, dan mengatakan ada 2 hal yang sebenarnya harus disampaikan oleh Jack Ma, tetapi tidak pernah disampaikan oleh konglomerat asal China tersebut. Berkaitan dengan tanggung jawab sosial Jack Ma, seharusnya Alibaba Group dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat luas, terutama dalam kaitan luhur pengentasan kemiskinan.

Lebih lanjut Mochtar Riady menjelaskan bahwa di desa ada 4 alasan kemiskinan; pertama, kaum petani menjual hasil bumi melalui tengkulak dengan harga murah; kedua, petani membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih mahal; ketiga, buruknya fasilitas kesehatan; dan keempat, kurangnya tenaga pendidik.

Mochtar menilai bahwa seharusnya kehadiran Alibaba Group sebagai marketplace, dapat membuat masyarakat desa dimungkinkan untuk menjual hasil bumi dengan harga yang pantas, serta membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah. "Saya bilang ke Jack Ma, Anda punya jasa luar biasa terkait dengan hal tersebut, harusnya itu Anda mention," ujar Mochtar Riady.

Frans mengapresiasi pernyataan Mochtar Riady dengan menyebut bahwa pantaslah sebagai tokoh besar yang sangat dihormati dalam dunia usaha, konglomerat berusia 90 tahun tersebut tahu pasti faktor apa yang memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu usaha. Sudah seyogyanya setiap usaha membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, di mana otomatis sebagai modal sosial yang kuat dalam ekosistem bisnis yang digeluti.

Berita Rekomendasi

"Kami menghimbau kepada OVO untuk rangkul para pelaku UMKM sebagai mitra penjual. Bukan malah menyebut mereka sebagai masyarakat receh," jelas Frans lagi. "Daripada bakar uang untuk promo, diskon, dan event; alangkah lebih bermanfaat budget yang ada dipakai untuk program pemberdayaan UMKM mitra mereka,' tambah Frans lagi yang juga penulis buku "The Ma'ruf Amin Way" tersebut.

"Arahkan mereka untuk membentuk koperasi sehingga selalu solid dalam kaidah kebersamaan musyawarah untuk mufakat. Perkuat mereka dengan penguasaan teknologi sehingga menjadi koperasi yang modern tapi tetap bermodal sosial kuat, karena Berkoperasi Itu Keren," ujar Frans.

"Buat program pelatihan bagi para pelaku UMKM tersebut. Dampingi mereka untuk meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing dengan produk global. Lalu dimungkinkan pula berikan pinjaman sebagai tambahan modal agar mereka dapat meningkatkan kelasnya sebagai pelaku UMKM," pungkas Frans yang juga Ketua DPP Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas