Refly Harun Analisiskan Bahayanya Ada Staf Khusus Presiden dan Wapres: Wah Ini Tambah Kacau Lagi
Pakar hukum tata negara Refly Harun memberikan analisanya terkait keberadaan staf khusus presiden dan wakil presiden yang kini telah resmi ditunjuk.
Editor: Roifah Dzatu Azmah
TRIBUNNEWS.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun memberikan analisanya terkait keberadaan staf khusus presiden dan wakil presiden yang kini telah resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, selain ada 7 staf khusus presiden, Jokowi telah menunjuk 8 staf khusus (stafsus) untuk wakilnya, Maruf Amin.
Refly Harun pun menuturkan penunjukan tersebut membuat runyam menajemen pemerintahan untuk ring 1, dikutip TribunPapua.com dari saluran YouTube TV One, Jumat (29/11/2019).
• Dua Tugas Jokowi untuk Ketujuh Stafsus Milenial Presiden, Apa Saja?
Mulanya Refly menuturkan bukan permasalah umur atau mileniel stafsus yang dipersoalkan.
"Saya hadir di sini bukan untuk keberatan dengan stafsus milenial, bukan itu yang saya persoalkan," ujar Refly Harun.
"Yang saya persoalkan, manajemen pemerintahan. Jadi bukan tua muda. Tapi mengelola pemerintahan di ring 1," paparnya.
Bahkan ia menyebut setelah stafsus presiden, penunjukan stafsus wapres akan menambah kekacauan.
Refly mengatakan hal ini karena koordinasi antara presiden dan wakil presiden akan lebih runyam.
• Arief Puyuono Kritik Respons Stafsus soal Grasi Jokowi untuk Annas Maamun: Ini Jubir Model Apaan?
"Bahkan sekarang ini ada staf khusus wakil presiden. Wah ini tambah kacau lagi. Kenapa? Karena dalam sistempresidensil, presiden dan wakil presiden itu adalah satu tubuh satu jiwa," ungkap Refly.
"Jadi tidak boleh ada opini yang berbeda."