Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atlet SEA Games Asal Kediri Dipulangkan Karena Katanya Tak Perawan Lagi, Sang Ibu Ngaku Shock

"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Atlet SEA Games Asal Kediri Dipulangkan Karena Katanya Tak Perawan Lagi, Sang Ibu Ngaku Shock
Surya/didik mashudi
Imam Muklas SH bersama dengan Ayu Kurniawati, ibunda Shalfa Avirila Sania atlet senam Pelatnas Sea Games 2019 yang dipulang, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kediaman Ayu di Kediri, Jumat (29/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Seorang atlet senam proyeksi Sea Games asal Kediri, Jawa Timur gagal berangkat mengikuti ajang olahraga besar yang akan berlangsung di Philipina itu.

Hal itu cukup membuat keluarga SAS (17) atlet senam artistik itu, kaget bukan kepalang. Apalagi pihak keluarga mendapati alasan pemulangannya itu karena tudingan tidak perawan.

"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

Baca: Malanie Subono Sebut Tuduhan Tidak Perawan kepada Atlet Senam sebagai Bentuk Pelecehan Perempuan

Baca: Melanie Subono Geram Dengar Kabar Atlet Senam Dipulangkan dari Ajang SEA Games Karena Tidak Perawan

Tudingan yang menyangkut privasi seseorang itu menurut Ayu sungguh membuatnya dan keluarga terpukul. Itu menurutnya akan mempengaruhi masa depan anaknya yang masih panjang itu.

Saat ini, tudingan itu sudah berdampak besar pada psikis SAS. Usai masalah itu, SAS kerap murung dan mengurung diri.

"Sekolah juga sempat bolos beberapa hari. Dia maunya pindah sekolah karena malu," lanjut Ayu.

Ayu menceritakan, awal masalah ini terjadi pada 13 November 2019 yang lalu, seusai SAS sebagai atlet pelatnas mendapatkan vaksin persiapan berangkat ikut Sea Games.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Ayu menerima telepon dari tim pelatih untuk segera menjemput SAS di pemusatan pelatnas Persani yang ada di Gresik. Di tempat ini, selama ini SAS mengikuti latihan senam.

Melalui sambungan telepon itu pula, masih kata Ayu, pihak pelatih menyampaikan alasan yang menyebabkan SAS dianggap tidak layak mengikuti pelatihan lagi.

Alasannya, berkenaan indisipliner serta soal keperawanan. Soal keperawanan ini, menurut Ayu, juga disampaikan asisten pelatih yang menemuinya saat penjemputan SAS di Gresik.

Beberapa hari seusai penjemputan itu pihak keluarga menyampaikan kesiapan tes keperawanan secara medis kepada pelatih.

Setelah menyampaikan kesanggupan tes itu, Ayu mengatakan, SAS sempat diperbolehkan kembali berlatih dan bahkan dinyatakan tidak dibebani lagi soal tes itu.

Namun, saat sudah kembali berlatih, tiba-tiba pihak pelatih mendadak kembali mempermasalahkan tes dan meminta adanya surat keterangan tes tersebut.

Keluarga kemudian membawa pulang SAS dan berusaha membuktikannya dengan melakukan tes yang dilakukan di rumah sakit milik Polri di Kediri pada 20 November 2019.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas