Mengenal Watak Kepemimpinan dan Kelembutan 'Cosmas Batubara, Flamboyan Dunia Kaderisasi PMKRI'
Anton menambahkan, buku ini melengkapi pertanggungjawaban sejarah seorang Cosmas Batubara.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Cosmas Batubara memiliki kenangan-kenangan tersendiri bagi kader-kader muda Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Kenangan pria yang meninggal pada 9 Agustus 2019 lalu ini terangkum dalam buku 'Cosmas Batubara, Flamboyan Dunia Kaderisasi PMKRI', yang diluncurkan di Margasiswa PMKRI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Acara peluncuran buku dihadiri oleh istri Almarhum Cosmas Batubara RA Cypriana Pudyati Hadiwidjana, dan beberapa senior mantan Ketua PP PMKRI, antara lain Paulus Januar, Gaudens Wodar, dan Anton Doni Dihen.
Politisi muda almuni PMKRI yang kini Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena ikut menghadiri acara peluncuran buku ini.
Baca: PMKRI Soroti 3 Isu Penting dalam KSN: Persoalan HAM, Ekologi dan Persatuan Indonesia
Ketua Kelompok Studi Aquinas Anton Doni, yang sekaligus menjadi penyunting buku menyampaikan dalam sambutannya, buku ini ditulis dengan antusias oleh 25 alumni PMKRI dari 28 artikel di dalamnya.
Mereka memberikan catatan dan apresiasi atas kepedulian Cosmas Batubara pada kaderisasi PMKRI, demikian pula apresiasi atas watak dan kepemimpinan Cosmas Batubara yang patut dijadikan contoh bagi generasi muda zaman sekarang.
"Perhatian dan kasih yang sangat konkret, kelembutan dan kehangatan, konsistensi dan kesetiaan, keseimbangan antara prinsip dan kelugasan, merupakan nilai-nilai warisan Pak Cosmas yang banyak diapresiasi dalam buku ini," kata Anton.
Baca: Sosok Mendiang Cosmas Batubara di Mata Presiden KSPSI
Anton menambahkan, buku ini melengkapi pertanggungjawaban sejarah seorang Cosmas Batubara.
"Buku Otobiografi Pak Cosmas sebelumnya sudah merupakan pertanggungjawaban sejarah yang relatif lengkap. Banyak pertanyaan sejarah dijawab di sana, terutama dalam kaitan dengan rangkaian peristiwa di tahun 1965 dan keterlibatan Pak Cosmas dalam rejim Orde Baru. Kini, dalam buku ini, kita mengamini pertanggungjawaban sejarah tersebut, dan melihat bahwa segenap perhatian Pak Cosmas pada kaderisasi PMKRI merupakan bagian dari pertanggungjawaban sejarah yang patut diketahui publik," ungkap Antonm
Menurut Anton, setiap senior yang menjadi tokoh publik sebaiknya menyampaikan pertanggungjawaban sejarah mereka melalui buku.
"Agar pertanggungjawaban tersebut terbuka atas berbagai pengujian, dan dapat dijadikan sandaran bagi generasi setelahnya dalam pergaulan politik mereka," tambahnya.
Baca: PMKRI Siap Fasilitasi Dialog Jakarta-Papua Agar Kekacauan Tak Berlarut-larut
Eksponen Angkatan 66 yang tidak kalah peran pada waktu itu, Harry Tjan Silalahi mengatakan Cosmas Batubara adalah seorang yang rendah tapi tapi mempunyai visi yang jelas untuk menggapai sesuatu yang lebih tinggi.
Dan ini diimbangi dengan keseriusannya untuk belajar dan membangun diri sebagai manusia yang berkarakter.
"Ini harus menjadi contoh bagi generasi muda zaman sekarang," turur Harry.
Istri Almarhum Cosmas Batubara, Pudyati mengatakan, Cosmas Batubara adalah tipe politisi dan pejabat di luar pakem umum.
Baca: Perjalanan Hidup Cosmas Batubara yang Meninggal Hari Ini, Pernah Menjadi Pelopor Gerakan Mahasiswa
"Kelembutan dan sikap tanpa marahnya kadang membuat saya bertanya, apakah Pak Cosmas dapat memimpin dengan karakternya seperti ini. Ya tapi seperti yang dibuktikannya, itu bisa dilakukan," kata Pudyati.
Menurut Harry Tjan Silalahi, Cosmas telah mengakhiri pertandingan dengan sempurna.
"Tempatnya sudah ada di sana, di tempat terbaik di sisi Tuhan," tutupnya.