Cerita Lengkap Rizieq Shihab soal Isu Pencekalannya, Sebut Ada Negosiasi antar 2 Pejabat Tinggi
Habib Rizieq menceritakan secara lengkap isu pencekalannya, ia bahkan menyebut ada negosiasi antar dua pejabat tinggi Indonesia dan Arab Saudi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
"Sebetulnya pernyataan dubes Arab Saudi itu sudah cukup sebagai pengakuan yang luar biasa, ada sesuatu dari pemerintah Indonesia sendiri yang membuat saya masih dicekal," ujarnya melalui tayangan video teleconference.
Ia pun menambahkan pernyataan dari Duta Arab Saudi yang baru, Esam A Abid Athagaf, yang mengatakan ada negosiasi antar dua pejabat tinggi.
"Apa lagi dengan pernyataan Duta Arab Saudi yang baru, beliau mengatakan urusan Habib Rizieq di Arab Saudi ini ada negosiasi antar dua pejabat tinggi negara Saudi Arabia dan Pemerintah Indonesia," ungkapnya.
Rizieq Shihab juga menegaskan, dua pernyataan dari Arab Saudi membuktikan adanya pengasingan yang dilakukan rezim penguasa Indonesia.
"Sebetulnya dua pernyataan, duta besar saudi baik yang lama maupun yang baru itu sudah lebih dari sekedar pembuktian."
"Pengakuan dari pejabat tinggi pemerintah Arab Saudi bahwa pencekalan yang terjadi pada saya ini tidak lain dan tidak bukan, pengasingan yang dilakukan rezim penguasa indonesia saat ini," tuturnya.
Sekali lagi, Rizieq pun menegaskan untuk meminta Pemerintah Indonesia hentikan kebohongan.
"Jadi sekali lagi kami minta kepada Pemerintah Indonesia untuk stop kebohongan stop dusta."
"Tidak perlu lagi lakukan kebohongan publik ditengah-tengah umat karena sebagai manapun kita menutup bangkai pasti baunya akan tercium juga," tegasnya.
Terakhir, Rizieq menyimpulkan untuk bertanya pada Pemerintah Indonesia mengapa ia masih dicekal.
"Jadi kesimpulannya kenapa saya masih dicekal sampai saat ini, jangan tanyakan pada saya, jangan tanyakan pada Pemerintah Saudi."
"Tanyakan saja kepada pemerintah Indonesia yang sudah membuat pesanan pencekalan tersebut," tuturnya tegas.
Rizieq juga membantah pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD yang menyebut dirinya tidak melapor kepada KBRI.
"Saya mau sampaikan disini secara langsung kepada rakyat dan seluruh bangsa Indonesia khususnya kepada pemerintah Indonesia bahwa pada saat terjadi pencekalan pihak yang pertama kali saya hubungi dan saya beritahukan adalah pihak otoritas republik Indonesia," tuturnya.