Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Nadiem Makarim yang Sempat Takut hingga Butuh Waktu Berpikir Sebelum Jadi Menteri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku awalnya sempat merasa takut untuk bergabung dalam pemerintahan dan masuk dunia politik.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Cerita Nadiem Makarim yang Sempat Takut hingga Butuh Waktu Berpikir Sebelum Jadi Menteri
YouTube Najwa Shihab
Nadiem Makarim di acara Mata Najwa. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengaku awalnya sempat merasa takut untuk bergabung dalam pemerintahan. 

Hal tersebut diungkapkan Nadiem Makarim dalam acara Mata Najwa On Stage Semarang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube Najwa Shihab, Minggu (1/12/2019).

Saat disinggung soal pilihan Nadiem Makarim yang meninggalkan perusahaan yang ia rintis Gojek untuk menjadi Menteri, awalnya Nadiem Makarim mengaku sempat sedih.

Ia harus meninggalkan mitra driver dan rekan kerjanya di Gojek.

Nadiem Makarim di Mata Najwa Trans 7
Nadiem Makarim di Mata Najwa Trans 7 (Tangkap Layar kanal YouTube Najwa Shihab)

"Sedih, ya terus terang saya jelas ada rasa takut bergabung melakukan sesuatu yang baru," jelas Nadiem Makarim.

"Tapi setelah saya pikir-pikir lagi ya menurut saya itu namanya keberanian adalah untuk bisa mengakui ketakutan tapi tetap melangkah ke depan," tambahnya.

Lebih lanjut Nadiem Makarim mengungkapkan awalnya ia sempat berpikir dulu sebelum menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Berita Rekomendasi

Namun, saat ia mengetahui bahwa tugas yang diberikan kepadanya soal pendidikan maka Nadiem Makarim langsung menerima tawaran tersebut.

"Tentunya saya mikir dulu, deg-degan dan mikir, cuma karena bidangnya pendidikan, saya langsung secara otomatis ya harus menerima," terang Nadiem Makarim.

Menurut Nadiem Makarim cara yang paling tepat untuk membentuk generasi berikutnya agar mampu menjadi generasi yang adaptif dan kreatif serta unggul adalah melalui pendidikan.

"Karena menurut saya, nggak ada cara lain kita melakukan lompatan ke depan untuk negara ini tanpa mencetak dan membentuk generasi berikutnya agar mereka bisa adaptif, kreatif dan bisa unggullah di panggung dunia bukan hanya di Indonesia aja gitu, jadi kuncinya adalah pendidikan," jelas Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim juga menuturkan bahwa pendidikan tidak hanya di dalam kelas, bukan hanya guru tetapi juga orang tua dan bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat.

Nadiem Makarim mengungkapkan hal yang paling penting untuk mengatasi perubahan di masa depan adalah dengan cara membetuk Sumber Daya Manusia (SDM)  yang kuat.

Dengan membentuk SDM yang kuat maka apapun permasalahan yang akan terjadi di masa depan masyarakat Indonesia bisa diselesaikan. 

Selain itu, anak muda juga akan lebih bisa adaptif dan bisa memetakan serta memecahkan masalah yang ada.

"Kan kita nggak tahu masalah apa yang akan dihadapi di masa depan, sulit sekali menebak."

"Jadi kalau SDM kita kuat, apapun kompleksitas masalah di masa depan kita bisa handle."

"Anak muda kita bisa adaptif, dia bisa memetakan dan memecahkan permasalahan yang ada apapun itu," jelas Nadiem Makarim.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas