Pakar Tata Kota Nirwono Jogo Menilai Anies Baswedan Belum Fokus Urusi Kemacetan Jakarta
Pakar Tata Kota, Nirwono Jogo menilai Anies Baswedan belum fokus mengatasi kemacetan di Jakarta. Nirwono memaparkan cara mengatasi macet di Jakarta.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Tata Kota, Nirwono Jogo menilai, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belum begitu fokus mengatasi kemacetan dan transportasi di Jakarta.
Ia belum melihat ada kebijakan yang signifikan dari Anies untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
Nirwono pun menyebut, ada tiga cara untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.
"PR yang perlu dikerjakan Anies, satu mengintegrasikan seluruh transportasi massal, baik fisik maupun sistem, ticketing, ini yang belum banyak dilakukan," kata Nirwono dilansir dari kanal YouTube TvOneNews, Senin (2/12/2019).
Selain itu Anies perlu melakukan peremajaan bus sedang dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi ke pusat kota.
Menurut Nirwono, sistem ganjil genap yang saat ini diterapkan belum cukup efektif mengurai kemacetan.
Nirwono menambahkan, solusinya yakni menggunakan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).
ERP adalah sistem skema pengumpulan tol elektronik yang diperuntukan untuk mengatur lalu lintas dengan cara jalan berbayar.
Sistem yang diadopsi dari Singapura ini berfungsi sebagai mekanisme perpajakaan penggunaan jalan guna menguarai kemacetan.
Sebelumnya, Anies mengklaim bahwa tingkat kemacetan di Jakarta telah menurun.
Anies menyebutkan, pada 2017 kemacetan Jakarta berada di posisi nomor empat di dunia, sedangkan pada 2018 menurun menduduki posisi nomor tujuh di dunia.
Ia menargetkan, selanjutnya kemacetan Jakarta akan keluar dari posisi sepuluh besar di dunia.
"Tahun 2017 ke 2019, kita mengalami penurunan kemacetan, bahkan dulu tahun 2017 Jakarta adalah kota termacet nomor empat di dunia, tahun 2018 turun menjadi nomor tujuh di dunia."
"Target kita adalah keluar dari sepuluh besar termacet," papar Anies masih dilansir dari sumber yang sama.