Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahas SKT FPI, Refly Harun Sebut Bangsa Sedang Sulit Berpikir Rasional, Singgung Nama-nama Berikut

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun turut menanggapi soal Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) yang hingga kini belum jelas.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
zoom-in Bahas SKT FPI, Refly Harun Sebut Bangsa Sedang Sulit Berpikir Rasional, Singgung Nama-nama Berikut
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam diskusi Menakar Kapasitas Pembuktian MK, di Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun turut menanggapi soal Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) yang hingga kini belum ada kejelasan.

Hal itu disampaikan Refly Harun saat menjadi narasumber dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Senin (2/12/2019).

Menanggapi polemik FPI, Refly Harun mengatakan bahwa bangsa ini kini tengah sulit berpikir rasional.

 Di Reuni 212, Haikal Hassan Tuntut Habib Rizieq Pulang, Bandingkan Nasib Pimpinan FPI dengan TKI

Apalagi membahas masalah maupun sosok kontroversial, seperti FPI hingga Ahok

"Ya kalau saya begini, bangsa kita ini kan sedang apa ya, sedang susah berpikir rasional, berpikir objektif, kalau menyebut apa kata-kata Habib Rizieq, khilafah, HTI, FPI kemudian Ahok," ujar Refly harun.

Refly Harun mengatakan, bahwa bentuk tidak rasional itu dalam cara berpikir kedua belah pihak

"Jadi memang ada irasionalitas cara berpikirnya."

Berita Rekomendasi

"Irasionalitas dua pihak ya, baik pihak di sini, maupun pihak sana," katanya.

Kemudian, Refly Harun mengatakan bahwa suka atau tidak suka dengan FPI, ormas itu akan tetap berjalan meski tanpa SKT.

"Padahal saya mengatakan misalnya kalau kita bicara tentang FPI ya, katakanlah misalnya ada komponen masyarakat yang tidak suka dengan FPI," ungkapnya.

BACA BERITA SELENGKAPNYA >>>

 
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas