Aburizal Bakrie Sebut Mundurnya Bambang Soesatyo dari Caketum Golkar Bukti Kesatuan Partai Golkar
Mundurnya Bambang Soesatyo dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar membuat Aburizal Bakrie yakin akan kesatuan para tokoh Partai Golkar.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie ikut menanggapi mundurnya Bambang Soesatyo dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar.
Menurutnya keputusan yang diambil adalah bukti kesatuan dari tokoh tokoh Partai Golkar.
"Adanya pembicaraan yang disampaikan saudara Bambang Soesatyo, pak Luhut dan Airlangga ini terjadi satu kesatuan dari tokoh-tokoh anchor dari partai Golkar," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Selasa (3/12/2019).
Ia menambahkan dengan kesatuan pendapat ini membuat kenyamanan politik untuk mendukung Presiden Jokowi.
"Kesatuan pendapat yang membuat satu kenyamanan politik yang sangat dibutuhkan dalam keadaan ekonomi yang saat ini sangat sulit. Untuk mendukung Presiden Jokowi," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua MPR yang sekaligus Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum Partai Golkar, Selasa (3/12/2019).
Bambang Soesatyo menyatakan mundur menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar yang digelar selama empat hari, 3-6 Desember 2019.
Langkah ini ditempuh oleh Bambang Soesatyo untuk menghindari perpecahan internal Partai Golkar.
Menurut Bambang Soesatyo langkah pengunduran dirinya dari pencalonan ketua umum sudah disepakati oleh kedua tim, yakni kubu pendukung Bambang Soesatyo dan kubu pendukung Airlangga Hartarto.
"Kedepannya tidak akan ada lagi kubu Bambang Soesatyo dan kubu Airlangga Hartarto, yang ada adalah pro Golkar dan pro Indonesia maju," jelas Bambang Soesatyo dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Selasa (3/12/2019).
"Maka dengan semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama maka demi menjaga soliditas dan demi menjaga keutuhan Partai Golkar maka saya pada sore hari ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024," ujar Bambang Soesatyo.
Sementara itu, Ketua Umum partai Golkar, Airlangga Hartanto memberikan komentarnya terkait pengunduran diri Bambang Soesatyo dari pencalonan ketua umum Partai Golkar, Selasa (3/12/2019).
BACA JUGA : Sekjen Golkar: Airlangga Hartarto Berpeluang Jadi Capres Pada 2024
Menurut Airlangga dengan mundurnya Bambang Soesatyo adalah bukti Munas Partai Golkar mempersatukan.
"Alhamdulillah dengan statement tadi dari pak Bambang Soesatyo maka munas ini mempersatukan kita," ujarnya.
Ia juga berharap Munas Golkar akan menjadi adem dan membuat Partai Golkar menjadi partai yang bisa mendukung pemerintah.
"Dengan demikian Munas itu sesuai dengan pembicaraan saya dengan pak Bambang itu Munas yang adem, Munas yang betul betul membuat Golkar menjadi partai yang bisa mendukung pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, Para senior Partai Golkar berharap dengan adanya Munas ini, Partai Golkar bisa semakin jaya.
"Kami orang-orang Golkar ini tentu ingin melihat Golkar besar," ujar Luhut Binsar Panjaitan dalam tayangan yang diunggah tvOneNews, Selasa.
BACA JUGA : Ketika Jokowi Ajak Kader Golkar Tepuk Tangan untuk Bamsoet
Diketahui sebelumnya, sejak pendaftaran bakal calon ketua umum Partai Golkar dibuka, ada sembilan kader yang mendaftarkan diri.
Mereka adalah Achmad Annama, Agun Gunandjar, Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty, Aris Mandji, Bambang Soesatyo, serta Airlangga Hartarto.
Dua di antara sembilan nama tersebut, diprediksi akan menguasai mayoritas pendukung, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo.
Karna pencalonan kedua kader yang sama-sama kuat tersebut, dalam Partai Golkar terpecah menjadi dua kubu yakni kubu Bamsoet dan Kubu Airlangga.
Kedua kubu tersebut saling klaim dukungan dari DPD I dan II.
Bahkan, ada kabar yang menyebut kubu Airlangga didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tiga menteri di Kabinet Indoensia maju.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Nanda Lusiana Saputri)