Menkeu Sri Mulyani Beberkan Kronologi Penempuan Komponen Harley di Pesawat Garuda
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Tohir menjelaskan kronologi terkait penyelundupan onderdil Harley di Maskapai Garuda.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Tohir memberikan kronologi penjelasan terkait penyelundupan onderdil Harley di Maskapai Garuda GA 9721 Tipe Air Bus A300-900 Neo.
Dalam jumpa pers yang digelar Kamis (5/12/2019) di Kantor Kementerian Keuangan, Sri Mulyani juga mengundang Komisi XI DPR yang merupakan mira kerja Kemenkeu.
Sri Mulyani kemudian memberi penjelasan mengenai kejadian masuknya barang melalui Garuda Maintenance Facility.
"Akan saya sampaikan di sini pertama kronologisnya pada hari Minggu 17 November 2019," kata Sri Mulyani melansir dari Kompas TV Live, Kamis (5/12/2019).
Sri Mulyani mengatakan, awalnya pihak bea cukai Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan untuk sarana pengangkutan terhadap pesawat baru dari Garuda yaitu GA 9721 Tipe Air Bus A300-900 Neo yang terbang dari Touslouse, Perancis.
Diketahui pesawat Garuda tersebut merupakan penerbangan pertama dari Perancis menuju Cengkareng.
"Jadi dia (pesawat Garuda) terbang khusus untuk pengadaan pesawat itu oleh Garuda dari Perancis ke Cengkareng. Mendarat di Cengkareng untuk kemudian masuk ke Garuda Maintenance Facility, ini adalah PLB," jelas Sri Mulyani kepada awak media.
Terdapat sejumlah 22 penumpang yang berada di dalam Air Bus A300-900 maskapai Garuda tersebut saat dalam perjalanan.
Ke-22 penumpang itu disebutkan Sri Mulyani terdiri dari nama-nama: I Gusti Ngurah Askara, I Gusti Ayu Raidyanadewi, Iwan Juniarto, Etty Rasvidan, Ratih Agustanti, Mohammad Iqbal, Retno Bayu Sari Sukradewi, Hery Ahyar, Widyasih Tumono.
Kemudian Dyah Seruni Rizkiana Wulan Sari, Lokadita Sedimesa Brahmana, Simon Theo Pimpin N, Satya Adi Swadono, Nova Wijayanti, Mohammad Fuad Rasyidi, Meggy Hudi Helmiyadi, Sugiyono, Martea Emilia T, Judis Priastono Utomo, Joy Surya, Alberto B, Laurent Y.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan tidak ditemukan kargo.
"Disebutkan dalam air bus ini kargonya nol, tidak ada," jelasnya.
"Namun, hasil pemeriksaan bea cukai terhadap pesawat tersebut pada bagian kabin kokpit dan penumpang pesawat memang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan dan tidak ditemukan barang cargo lainnya."
"Kemudian petugas bea cukai melakukan pemeriksaan pada lambung pesawat, yaitu tempat bagasi penumpang. Di sana ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 box warna coklat yang keseluruhannya memiliki klaim tax sebagai bagasi penumpang," sambung Sri Mulyani.