Cerita Said Didu Soal Sosok Ari Askhara, Sebut Orang 'Kuat', Musuh Utama BUMN dan Penikmat Kekuasaan
Said Didu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN menilai sosok Ari Askhara, sebut orang kuat, musuh utama BUMN dan penikmat kekuasaan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
"Ini adalah musuh utama dalam pemilihan direksi BUMN, saya katakan ke Menteri BUMN. Sekali Bapak menggunakan variabel non profesional untuk memilih direksi, maka rusak BUMN," ujar Said.
Dalam proses pemilihan direksi, Said menjelaskan tahu banyak mengenai direksi lain yang kelakuannya seperti Ari Askhara.
Said juga menyebut dalam jajaran Garuda, banyak pejabatnya yang mencari kenikmatan secara gratis.
"Di Garuda ini kan banyak orang yang ingin mencari kenikmatan secara gratis, pejabat-pejabat juga banyak kadang yang mau enak," terangnya.
Said juga menilai pengamanan terhadap garuda sudah bahaya karena direksinya bersama-sama melakukan pelanggaran.
"Tapi yang masalah kemarin karena dirut dan seluruh direksinya ikut melakukan bersama,"
"Saya baca semua istrinya ikut dan bahkan bawa temannya, berarti pengamanan terhadap garuda secara etika sudah bahaya," ujar pria berkacamata itu.
Bahkan Said tak segan menyebut direksi garuda saat ini adalah paket penikmat kekuasaan.
"Saya katakan bahwa paket direksi garuda sekarang ini adalah paket penikmat kekuasaan," ujarnya.
"Dan itu musuh utama BUMN adalah apabila pimpinannya sudah menjadi penikmat kekuasaan," terangnya.
"Karena dengan menikmati kekuasaan maka dia mencintai jabatan itu, maka dia mempertahankan jabatan itu dengan cara apapun, maksudnya bisa membagi-bagi kenikmatan," ujar Said.
Ikut membawa teman-teman yang hobi membeli onderdil motor gede secara gratis keatas pesawat menurut Said adalah pelanggaran berat.
"Contoh membagi kenikmatan itu membawa teman-temannya yang hobi moge dibawa keatas pesawat secara gratis itukan sudah membawa kenikmatan, itu menurut saya pelanggaranya berat," bebernya.
Sampai-sampai Said membicarakan pihak internasional yang akan tertawa melihat pimpinan penerbangan Indonesia melanggar aturan.