Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi Hanura Kritik Pernyataan Rocky Gerung tentang Presiden Tak Paham Pancasila

"Kalau Rocky Gerung mengaku tidak Pancasialis, maka artinya bisa tidak ber-Tuhan, atau tidak suka persatuan"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Politisi Hanura Kritik Pernyataan Rocky Gerung tentang Presiden Tak Paham Pancasila
Channel Youtube Rocky Gerung Official
Pengamat politik Rocky Gerung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras Presiden Jokowi dengan menyebutnya tidak paham Pancasila karena mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila seperti rencana menghapus syarat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam proses perizinan investasi di Indonesia yang menurutnya bertentangan dengan sila ke-5 dan kebijakan menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.

Namun pendapat akademik itu mendapat kritikan politisi Hanura, Inas Nasrullah Zubir.

Inas menilai, Rocky Gerung justru tidak paham bernegara karena menyimpulkan presiden tidak paham Pancasila dan menyebut negara merupakan sesuatu yang abstrak sehingga tidak perlu berideologi Pancasila.

“Rocky Gerung tidak paham bernegara, sehingga menganggap negara adalah benda abstrak dan barang mati, padahal yang namanya negara terdiri dari tanah, rakyat dan pemerintahan. Apakah rakyat dan pemerintahan abstrak dan barang mati?” kata Inas dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (6/12/2019).

“Yang harus kita cermati lagi adalah argumen Rocky Gerung yang mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi yang gagal karena saling bertentangan. Padahal menurut banyak ulama Islam di Indonesia bahwa Pancasila sesuai dengan syariat Islam, maka bisa diartikan bahwa Rocky Gerung telah menodai pendapat ulama-ulama Islam,” katanya.

Menurut Inas, ideologi negara adalah ideologi rakyat dan pemerintahannya yang di Indonesia adalah Pancasila dan sifatnya sudah final.

Baca: Rizieq Shihab Tak Kunjung Dipulangkan, Ilham Bintang Buka Suara soal Isu Politik: Dia Bisa Apa?

“Kalau Rocky Gerung mengaku tidak Pancasialis, maka artinya bisa tidak ber-Tuhan, atau tidak suka persatuan karena hobinya mengadu domba karena menyukai perpecahan, atau juga menyukai ketidakadilan,” kata dia.

Baca: Bantah Teddy Gusnaidi, Rocky Gerung Justru Salahkan Jokowi soal Polisi Jaga Masjid, Begini Alasannya

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila.  "Kalau saya bilang 'Saya tidak Pancasilais' lalu orang usir saya dari NKRI itu. Saya bilang 'Saya tidak Pancasilais' bukan 'Saya anti Pancasila'," ujar Rocky Gerung di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/12/2019).

Menurut pria yang hobi menjelajah gunung di berbagai negara tersebut , negara adalah hal abstrak. Dia menyatakan, ideologi seharusnya hidup pada diri orang atau individu yang mempunyai keyakinan hidup bukan pada negara. "Jadi negara yang berideologi itu dua kali ngaco," kata Rocky.

Dia juga menolak pernyataan ideologi Pancasila sebagai hal yang sudah final.

"Di mana finalnya? Kalau udah final artinya potensial pikiran manusia itu berhenti. Udah ada di akhirat itu yang namanya final," ujarnya.

"Saya bahkan ingin mengatakan, Pancasila itu sebagai ideologi gagal karena bertentangan sila-silanya tuh," sambungnya.

Ia mengungkapkan pernah menulis risalah yang dimuat di majalah Prisma. Rocky membahas Pancasila bukanlah suatu ideologi dalam pengertian akademis dan diskursus ideologi.

Dalam tulisannya itu ia menggunakan riset akademis yang kuat dan tajam.

Rocky kemudian menjabarkan beberapa sila dalam Pancasila, di antaranya yang ia sebut adalah sila pertama, kedua, dan kelima.

Selain soal rencana menghapus Amdal dan keputusan menaikkan iuran BPJS Kesehatan, contoh lain ketidakpahaman Presiden tentang Pancasila menurut Rocky Gerung adalah sikap Pemerintah membubarkan organisasi masyarakat (ormas) dengan membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) bertentangan dengan asas demokrasi.

"Saya serius mengatakan Presiden tidak paham," kata Rocky Gerung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas