ProJo: Gagasan Pemilihan Presiden Kembali ke MPR Merampas Kedaulatan Rakyat
"Gagasan atau keinginan sebagian pihak yang menginginkan Pemilu oleh lembaga tertinggi negara, betul-betul merampas kedaulatan rakyat," kata Budi
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi mendukung pemilihan Presiden -Wakil Presiden dilakukan secara langsung.
Hal tersebut dikatakannya di depan para peserta Kongres II ProJo di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Baca: Kata Budi Arie Setiadi ke Jokowi: Saya Maunya Posisi Wamenhan
"Gagasan atau keinginan sebagian pihak yang menginginkan Pemilu oleh lembaga tertinggi negara, betul-betul merampas kedaulatan rakyat," kata Budi Arie Setiadi.
Wamen PDTT itu mengatakan, siapapun yang menginginkan pemilu dilakukan lewat jalur lain, atau dipilih MPR RI, sama saja menghina Jokowi sebagai pemimpin rakyat.
"Dan menghina kita sebagai pejuangnya rakyat. Maka, kami mendukung penuh, pemilu 2024 dilakukan secara langsung oleh rakyat. Setuju tidak?" lanjut Budi.
Relawan ProJo pun kompak berteriak setuju, diikutk oleh tepuk tangan yang mengisk ruang kongres.
Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj sebelumnya menyampaikan usulan agar pemilihan presiden dan wakil presiden kembali dilakukan oleh MPR.
Hal tersebut disampaikan oleh Said Aqil kepada pimpinan MPR di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
Saiq Aqil mengatakan bahwa usulan tersebut merupakan usulan Munas NU 2012 di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat.
"Tentang pemilihan presiden kembali ke MPR, itu keputusan Munas NU di Kempek Cirebon 2012," ujar Said Aqil di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
Menurut Said Aqil, keputusan tersebut diambil melalui musyawarah para kiai NU.
Pertimbangan NU memberikan usulan itu karena besarnya biaya yang ditanggung akibat pemilihan presiden secara langsung terutama ongkos sosial.