Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Duga Ada Pihak Tertentu yang Hendak Lindungi Ari Askhara Cs dari Kasus Hukum

Neta menilai, apa yang dilakukan Dirut Garuda itu adalah tragedi menjelang Hari Anti Korupsi se Dunia yang jatuh 9 Desember ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in IPW Duga Ada Pihak Tertentu yang Hendak Lindungi Ari Askhara Cs dari Kasus Hukum
(-KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra 

"Sehingga luapan emosi ini muncul dengan dengan ekspresi karangan bunga yang dikirimkan ke Kementerian BUMN," kata Zaenal.

Zaenal Muttaqin (Kiri) dan Ari Askhari (Kanan). Zaenal Mutaqin beberkan perilaku Ari Askhari selama menjabat sebagai Direktur Utama Garuda.
Zaenal Muttaqin (Kiri) dan Ari Askhari (Kanan). Zaenal Mutaqin beberkan perilaku Ari Askhari selama menjabat sebagai Direktur Utama Garuda. (Kolase/YouTube tvOneNews/Kompas.com)

Perilaku Sewenang-wenang

Ia melanjutkan, selama ini para awak kabin hanya bisa menahan diri untuk mengikuti aturan.

"Jadi hal-hal yang memang selama ini kami menahan diri ini untuk mengikuti aturan-aturan atau peraturan tanpa melihat keadaan atau kondisi kita sebagai awak kabin," ungkapnya.

Saat ditanya satu di antara kebijakan apa yang janggal, Zaenal mengatakan anehnya peraturan penerbangan Jakarta-Sydney dan sebaliknya.

Baca: Sandiaga Uno Apresiasi Keputusan Erick Thohir Copot 4 Direksi Garuda Terkait Penyelundupan Harley

Ia menyebut awak kabin disebut dipaksa harus kembali dan tidak mendapat waktu istirahat menginap di Sydney.

"Salah satu adalah penerbangan jarak jauh pulang pergi mbak, jadi di sini awak kabin pergi dari Jakarta-Sydney, Sydney Jakarta sementara pilotnya itu nginep di Sydney," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Zaenal, peraturan itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Zaenal mengakui hal itu sangat menyakitkan sebagai pegawai Garuda.

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya kepemimpinan Garuda sebelumnya, jadi sangat-sangat menyakitkan kami sebagai awak kabin," katanya.

Bahkan dari kebijakan itu, tidak jarang awak kabin jatuh sakit.

"Bayangkan Jakarta Sydney, Sydney Jakarta itu kan dimulai di penerbangan di malam hari sampai sangat pagi kemudian kita balik lagi ke Jakarta sore hari itu banyak temen-temen kita yang mengalami kelelahan berkepanjangan, banyak yang di opname sekitar 6-7 orang."

"Itu yang membuat temen-temen kita ini peraturan apa yang dibuat oleh Ari Askhara," jelasnya.

Tak berhenti di sana, Ari Askhara juga disebut membuat kebijakan yang bersifat diskriminasi.

Pegawai darat diberi usia pensiun normal 57 tahun berbeda dengan awak kabin Garuda Indonesia.

"Kemudian juga ada diskriminasi terhadap kebijakan usia pensiun normal 56 jadi 57, ini dilakukan hanya pegawai darat. Sementara kami pegawai Garuda tapi khususnya awak kabin, sama-sama pegawai Garuda kenapa kebijakan ini berbeda," ungkapnya.

Yang lebih parah lagi kebijakan itu dibicarakan tanpa adanya diskusi dengan IKAGI.

"Dan kebijakan itu dengan manajemen tanpa diajak bicara kepada IKAGI khusus awak kabin Garuda Indonesia," ujar Zaenal.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas