Novel Bamukmin Bahas Peran Ulama dalam Merancang Pancasila: Harusnya Bu Sukmawati Tahu Diri
Menurutnya anggapan yang mengatakan Pancasila dirancang sendiri oleh Presiden Soekarno tidaklah sepenuhnya benar.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menyebut Sukmawati Soekarnoputri harusnya lebih tahu diri.
Menurutnya anggapan yang mengatakan Pancasila dirancang sendiri oleh Presiden Soekarno tidaklah sepenuhnya benar.
"Lihat Sukmawati saudara harusnya "bu Suk" tahu diri. Katanya bapaknya yang menciptakan Pancasila saudara. Padahal dalam Pancasila versi Soekarno sila ketuhanan diletakkan paling bawah. Akhirnya siapa yang berjuang di sana saudara? Para ulama saudara," ujar Novel dalam orasinya di Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
Baca: Dugaan Penistaan Agama oleh Sukmawati, Aksi Unjuk Rasa Digelar Hari Ini di Depan Mabes Polri
Novel mengatakan, para ulama kala itu berjuang sampai akhirnya sila ketuhanan bisa diletakkan di nomor satu dalam Pancasila.
"Dan ini harus kita junjung tinggi saudara. Ketuhanan yang maha esa hadus kita perjuangkan dan junjung tinggi saudara," tutur Novel Bamukmin.
Lebih lanjut, Novel menyebut Pancasila mestinya sudah cukup membuat umat netral untuk mereka taat pada peraturan.
Baca: PA 212 Akan Mengadukan Mabes Polri ke DPR Jika Sukmawati dan Muwafiq Tak Kunjung Diadili
Namun, melihat sikap Sukmawati yang dinilainya telah menistakan agama Islam membuat Novel menegaskan yang bersangkutan telah mengkhianati Pancasila.
"Sukmawati justru menistakan agama, dia pengkhianat ketika harusnya kita semua tunduk dan taat pada satu ideologi, siapapun agama apapun, haram untuk dimusnahkan saudara," tutur Novel Bamukmin.
Dia menambahkan dalam agama Islam tidak ada ajaran untuk menistakan agama lain.
Sebaliknya, Islam justru menjunjung tinggi perbedaan dan toleransi bagi semua kalangan. Sehingga apabila ada yang menghina agama Islam, pihaknya akan mempertaruhkan nyawa melakukan pembelaan.
"Islam menjunjung tinggi perbedaan toleransi rakyat manapun. Haram untuk menghina agama orang lain tapi kalau ada yang menghina agama kita saudara nyawa akan kita korbankan untuk membela nabi Rasulullah Saw," tandas Novel.