Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Miftah Ceritakan Pengalaman Pertama Ceramah di Lokalisasi, Ditodong Pistol Diancam Dibunuh

Penceramah Gus Miftah menceritakan pengalaman pertamanya datang ke lokalisasi untuk memberikan ceramah.

Editor: Ananda Putri Octaviani
zoom-in Gus Miftah Ceritakan Pengalaman Pertama Ceramah di Lokalisasi, Ditodong Pistol Diancam Dibunuh
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab dengan sapaan Gus Miftah, guru spiritual Deddy Corbuzier yang sempat viral karena dakwah di tempat hiburan malam, diserbu umat untuk bersalaman usai memberikan tausiah pada Tabligh Akbar bertema Spirit 1441 Hijriyah di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9/2019). Dalam kesempatan tersebut, pria yang kerap kali menggunakan kacamata hitam ini mengungkapkan alasan yang membuatnya tidak takut dakwah di tempat-tempat hiburan malam. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM - Penceramah Gus Miftah menceritakan pengalaman pertamanya datang ke lokalisasi untuk memberikan ceramah.

Hal itu diungkapkan Gus Miftah saat menjadi narasumber di acara E TalkShow tv One pada Senin (16/12/2019).

Gus Miftah mengatakan dirinya pertama kali datang ke sebuah lokalisasi besar di Kota Yogyakarta.

 Disebut Memalukan Dakwah di Klub Malam, Gus Miftah Beri Jawaban Alasan Pengajian di Lokalisasi

"Sebelum ke diskotik saya justru datang ke lokalisasi terlebih dahulu."

"Waktu itu ada kegelisahan karena Jogja sebagai kota pelajar tapi juga menyimpan suatu tempat prostitusi yang besar di Tanah Jawa, dan besar," ujar Gus Miftah.

Berawal dari kegelisahan warga, Gus Miftah lantas tergerak hatinya untuk memberikan dakwah di sana.

"Dan waktu itu akhirnya saya tergerak untuk mendatangi tempat tersebut," ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Pada awal kedatangannya, dia lebih memilih untuk sholat tahajud di Mushola dalam area lokalisasi.

"Jadi waktu itu saya ke sana, saya setiap malam sholat tahajud, sholat hajad mendoakan mbak-mbak di tempat itu."

"Saya tahun 2000 masuk ke sana pertama kali, sampe kemudian malam-malam berikutnya, kan saya masuk ke sana juga pake sarung om, pake baju koko, sama kopiah," cerita Gus Miftah.

>>> Halaman Selanjutnya

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas