Hoaks Ari Askhara Anggota BIN, Badan Intelijen Negara Merasa Dirugikan
Mantan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu Hoaks
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Warganet sempat dibuat heboh dengan tersebarnya kabar yang menyebut mantan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Kabar tersebut berawal dari cuitan sebuah akun bernama @do_ra_dong yang menuliskan:
"Sebagai informasi
Eks Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara)," tulis @do_ra_dong
Postingan yang diunggah pada 7 Desember 2019 ini, menuai beragam komentar dari warganet.
Ada yang serta merta langsung percaya dengan tweet tersebut.
@asfan_iliadi: wahhh, anggota BIN kok sampe terekspos ini berarti gagal dong BIN nya ...
@Cemenk731: Lah dulu malah pernah ada yg upload sk nya Hahahhaha.... Syurem.
@sueb_soleh: BIN habis dah... Wkwkwkwk pantesan berani nantangin si erik dan berani nyeludupin moge.. BIN geto loch
Namun ada juga yang tidak langsung percaya dengan kabar ini.
@WakSobirin: buktinya mana dia anggota BIN?
Baca: 8 Cara Mengatasi Insomnia Tanpa Obat, Cukup Hindari Ngemil Sebelum Tidur, Susah Tidurmu akan Hilang
Menanggapi kabar tersebut, BIN lewat juru bicaranya (jubir), Wawan Hari Purwanto membantah kabar Ari Askhara merupakan anggota dari lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia ini.
Wawan menegaskan kabar tersebut adalah berita palsu alias hoaks.
"Bermaksud meluruskan berita tersebut dan menyatakan bahwa Ari Askhara bukan anggota BIN," kata Wawan kepada Tribunnews.com lewat pesan WhatsApp, Senin (16/12/2019).
Menurut Wawan, tweet tersebut telah mendapat retweet serta tanggapan luas dari berbagai kalangan.
Ia berharap dengan klarifikasi yang meluruskan kabar tersebut menjadi pencerahan kepada masyarakat.
"Diharapkan ada kejelasan di masyarakat," kata Wawan.
Wawan menambahkan, pihaknya mengaku dirugikan dengan tersebarnya berita palsu ini.
"Ya dirugikan, tapi yang penting sudah diluruskan biar tidak timbul fitnah," kata Wawan.
Ditanya apakah BIN akan melaporan akun yang menyebarkan berita palsu tersebut ke pihak kepolisian, Wawan menjawab belum akan melakukannya.
"Belum," jawabnya singkat.
Sosok Ari Askhara
Ari Askhara lahir di Jakarta, 13 Oktober 1971. Memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadipura.
Ari Askhara diketahui mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Selanjutnya, Ari Askhara kembali melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia mengambil jurusan International Finance.
Ari Askhara ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Ari Askhara ditunjuk sebagai Direktur Utama pada 12 September 2018. Ia menggantikan posisi Pahala Mansury.
Ari Askhara mengawali kariernya sebagai seorang bankir di Bank Mandiri selama 11 tahun, sejak 1994 hingga 2005.
Selanjutnya, Ari Askhara menjadi Vice President di Deutsche Bank selama dua tahun.
Ari Askhara kembali berkecimpung di dunia perbankan dengan menjadi Director di Barclays Investment Bank hingga tahun 2009.
Baca: Driver Ojol Geruduk Kantor Maxim, Ternyata Segini Perbandingan Tarif Gojek, Grab, dan Maxim di Solo
Tak genap setahun, Ari Askhara menjabat dengan jabatan yang sama di Standard Chartered Bank hingga 2011.
Ari Askhara juga pernah menjabat sebagai Executive Director Natural Resources Group and SOE PT ANZ Bank Indonesia.
Ia juga sempat menjadi direksi PT Wijaya Karya (Persero).
Sebelum menjadi Direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara menduduki jabatan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko pada Desember 2014 hingga April 2016.
Ari Askhara kemudian menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) pada 4 Mei 2017.
Setahun kemudian, Ari Askhara ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia oleh menteri BUMN Rini Soemarmo pada 12 September 2018.
Pada akhir 2019, Ari Askhara dipecat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia lantaran diketahui telah menyelundupkan onderdil Harley Davidson serta dua sepeda Brompton.
Ari Askhara diketahui tidak melaporkan kepemilikan motor 'gede' di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berdasarkan LHKPN yang diserahkan Ari pada 28 Maret 2019 itu, Ari tercatat hanya memiliki tiga alat transportasi dan mesin berupa mobil.
Nilai totalnya mencapai Rp 1,37 miliar.
Ari Askhara memiliki satu mobil merek Mitsubshi tipe Pajero Sport keluaran 2012 seharga Rp 325 juta.
Selain itu, ia juga memiliki sedan Mazda 6 keluaran 2017 harga Rp 420 juta dan Minibus Lexus keluaran 2016 seharga Rp 652 juta.
Tercatat, total kekayaan Ari Askhara mencapai Rp 37,561 miliar.
Ari Askhara juga memiliki delapan tanah dan bangunan di Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Bali dengan total nilai Rp 23,275 miliar.
Ari Askhara pun tercatat punya harta bergerak lainnya senilai Rp95 juta, kas dan setara kas senilai Rp 10.441.339.665, serta harta lainnya senilai Rp 2,38 miliar.
Ari juga tercatat tidak memiliki hutang.
Baca: Soal Direktur Rangkap Jabatan, Arya Sinulingga Ungkap Erick Thohir akan Buat Peraturan Menteri Baru
Riwayat Karier
- Assistant Vice President - Bank Mandiri (1994-2005) (6)
- Vice President Deutsche Bank (2006-2008)
- Director Barclays Investment Bank (2008-2009)
- Director Standard Chartered Bank (2009-2011)
- Finance Director PetroSand Indonesia Oil and Gas (2011-2013)
- Head of Natural Resources Indonesia ANZ (2013-2014)
- Chief Finance Office PT Pelabuhan Indonesia 3 (Juni 2014-Desember 2014)
- CFO and Risk Director PT Garuda Indonesia (2014-2016)
- Human Capital and Development Director PT Wijaya Karya (2016-2017)
- Chief Executive Officer PT Pelabuhan Indonesia III (2017-2018)
- Chief Executive Offier PT Garuda Indonesia (2018-2019)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Profile Ari Askhara
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (TRIBUNNEWSWIKI/Afitria)