Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masih Kontroversi di Indonesia, 7 Negara Ini Tak Ragu Hukum Gantung hingga Pancung Para Koruptor

Hukuman mati bagi koruptor di Indonesia masih menjadi kontroversi, sedangkan 7 negara ini tak ragu beri hukuman gantung hingga pancung pada koruptor.

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
zoom-in Masih Kontroversi di Indonesia, 7 Negara Ini Tak Ragu Hukum Gantung hingga Pancung Para Koruptor
Pixabay
Ilustrasi hukuman mati bagi koruptor di Indonesia masih menjadi kontroversi, sedangkan 7 negara ini tak ragu beri hukuman gantung hingga pancung pada koruptor. 

TRIBUNNEWS.COM - Hukuman mati bagi koruptor di Indonesia belakangan hangat dibicarakan.

Wacana pemberian hukuman mati bagi para koruptor tersebut menjadi kontroversi.

Ada yang setuju, tidak setuju, juga tak jarang publik menunjukkan sikap netral.

Meski demikian, dikatakan oleh pakar komunikasi politik Emrus Sihombing, hukuman mati tersebut dinilai sulit direalisasikan.

Dikutip dari Tribunnews.com, Emrus Sihombing menilai sangat sulit pemerintah bersama DPR mewujudkan hukuman mati bagi koruptor lewat revisi Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Korupsi.

Baca: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Baca: ICW Tolak Wacana Hukuman Mati bagi Koruptor: Jangan Jauh-jauh, Hukuman Badan Saja Tak Maksimal

"Mungkinkah pemerintah bersama DPR RI berhasil merumuskan hukuman mati terhadap koruptor di masa periode kedua pemerintahan Jokowi? Tentu jawabnya sangat sulit diwujudkan," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Minggu (15/12/2019).

Terlebih, dikatakan oleh Emrus, tren dunia saat ini, terutama negara maju telah menuju adanya 'kesepakatan' untuk menghapuskan hukuman mati.

Berita Rekomendasi

Selain itu, lembaga HAM internasional selalu memperjuangkan hak hidup seseorang sebagai warga dunia yang merupakan hak asasi paling mendasar setiap manusia.

"Artinya, kehidupan seseorang jauh lebih berharga daripada tindakan yang dilakukannya sekalipun melanggar UU sebagai buatan manusia," katanya.

BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>>>>>

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas