Perusahaan Global Adopsi Skema Kompetensi Perilaku untuk Perekrutan, Pembelajaran dan Pengembangan
Kompetensi perilaku mencakup semua aspek perilaku individu yang dapat menciptakan kesuksesan atau kegagalan bagi individu
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetensi perilaku adalah ketrampilan yang akan menentukan bagaimana individu akan berperilaku dalam organisasi - termasuk bagaimana individu berinteraksi dengan teman sebaya, bagaimana mereka membuat keputusan, bagaimana mereka melakukan atas dasar etika dan integritas, dan apakah mereka memiliki soft skill seperti pemecahan masalah, pemikiran strategis dan kritis, kecerdasan emosional, dan kreativitas.
Kompetensi perilaku mencakup semua aspek perilaku individu yang dapat menciptakan kesuksesan atau kegagalan bagi individu serta organisasi tempat mereka bekerja.
Mereka ini digambarkan terdiri dari ciri-ciri kepribadian yang gelap dan cerah. Ciri-ciri kepribadian yang cerah meliputi bersifat terbuka, kesadaran, tingkat keterbukaan, bisa kompromi, dan stabilitas emosional.
Ciri-ciri kepribadian gelap bisa berupa oportunis, obsesi terhadap diri, ketidakpekaan, temperamental, impulsif, dan mencari sensasi.
Ada beberapa alat ukur yang valid dan ilmiah yang tersedia di luar sana yang dapat secara efektif dan ilmiah mengukur dan memvalidasi sisi-sisi terang dari kepribadian individu.
Baca: Tes Kepribadian: Cara Anda Menyilangkan Jari, Menunjukkan Orang Seperti Apakah Anda
Baca: 5 Tips Jaga Kepercayaan Pasangan, dari Mengakui Kesalahan hingga Saling Terbuka
Baca: Evi Masamba Emosional Saat Hamil, Ini Curahan Hati Sang Suami
Mercer | Mettl, sebuah perusahaan pengukuran bakat terkemuka di dunia, memiliki alat psikometrik seperti Mercer | Mettl Personality Profiler and Dark Personality, yang dirancang dengan selalu ingat pada syarat untuk mengukur kedua sisi kepribadian individu.
Mengenai dampak dan pentingnya kompetensi perilaku untuk organisasi modern, Ashutosh Pandey, Head of Business di Indonesia, Mercer | Mettl mengatakan, kompetensi perilaku diperlukan untuk memahami dinamika pemasaran yang berubah, bekerja dengan banyak pemangku kepentingan, dan memahami kondisi kerja yang optimal untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.
"Karyawan dengan sifat kepribadian yang tersembunyi dan gelap bisa menjadi risiko potensial terhadap aset dan properti penting Anda, racun bagi budaya kerja Anda, atau lebih buruk lagi, dapat membahayakan reputasi perusahaan dan keselamatan jiwa - sebuah fakta yang disoroti dalam white paper oleh Mettl dan SHRM atau Mengungkap Ciri Gelap Kepribadian Manusia," katanya.
Menurut laporan The Future of Jobs dari Forum Ekonomi Dunia, sekitar 35% dari keterampilan yang kita gunakan hari ini akan mengalami perubahan pada tahun 2022.
Selain itu, Talent Solutions Future of Skill 2019 dari LinkedIn juga menyatakan bahwa soft skill akan menjadi sangat penting bagi organisasi yang berkembang.
Pengukuran perilaku tidak hanya penting bagi mengembangkan seorang pemimpin, tetapi setiap karyawan yang dikaryakan oleh organisasi, mulai dari tukang kebersihan, pekerja kerah biru yang dipekerjakan oleh agregator layanan taksi dan makanan, eksekutif menengah dan tingkat senior.
Baca: Audrey Dikeroyok, Ini Penjelasan Medis Mengapa Remaja Emosional dan Butuh Peran Orangtua
Baca: Seberapa Pentingkah Permainan Imajinatif untuk Anak-anak?
Baca: Kenali 8 Kesalahan Pola Asuh Anak yang Dapat Memperburuk Kehidupannya Saat Dewasa
Juga, sangat penting untuk memanfaatkan kerangka kompetensi ini untuk karyawan atau pekerja kontrak yang berinteraksi dengan pelanggan Anda setiap hari dan berada dalam peran yang berhadapan dengan pelanggan, mereka menjelma sebagai pengawal merek.
Manajer perekrutan harus memastikan bahwa karyawan yang dipekerjakan cocok dengan budaya organisasi. Mereka juga harus tahu bagaimana mengatasi sifat-sifat negatif dalam kepribadian individu sehingga kesuksesan organisasi tidak terhambat.
Meskipun ada banyak fokus pada pengembangan kerangka keterampilan ini secara mandiri berdasarkan pada model internal, tetapi menvalidasinya dan mengukur keandalannya kadang merupakan tantangan, terutama ketika menyangkut alat ukur perilaku.
Juga, konteks geografis dan dimensi demografis ikut berperan agar penilaian kompetensi seperti ini menjadi efektif.
Mercer | Mettl Personality Profiler mengambil model berdasarkan dari semua parameter tersebut untuk membantu organisasi memetakan kompetensi perilaku ini untuk membuat keputusan yang didukung data tentang rekrutmen dan perencanaan suksesi.
Keterampilan lunak (soft skill) harus diukur, dikembangkan, dan jika perlu dilatih sepanjang siklus kerja karyawan mulai dari perekrutan hingga pelatihan kepemimpinan hingga perencanaan suksesi.
Kompetensi perilaku membantu organisasi di seluruh dunia dalam keberhasilan menetapkan strategi menemukan bakat dan mengarahkan perencanaan rekrutmen mereka ke arah yang benar.
Dengan menerapkan dan memanfaatkan kerangka kompetensi perilaku, proses perekrutan dan perencanaan suksesi organisasi akan menjadi sangat terstruktur dan efektif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.