Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Asuransi Jiwasraya, Presiden Jokowi Ungkap Sudah Mengetahui Sejak 3 Tahun Lalu

Jokowi mengungkapkan sebenarnya sudah tahu semenjak tiga tahun yang lalu mengenai permasalahan yang dialami oleh perusahaan Asuransi Jiwasraya.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Kasus Asuransi Jiwasraya, Presiden Jokowi Ungkap Sudah Mengetahui Sejak 3 Tahun Lalu
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak baik pusat maupun daerah serius menggarap infrastruktur demi kemajuan bangsa dan meningkatkan perekonomian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menuturkan sudah mengetahui ada permasalah dalam Asuransi Jiwasraya sejak tiga tahun yang lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Rabu (18/12/2019).

Jokowi menuturkan permasalahan Asuransi Jiwasraya sudah sejak 10 tahun yang lalu, yakni di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kesulitan pihak Asuransi Jiwasraya untuk membayar polis dinilai Jokowi merupakan permasalahan yang berat.

"Ini adalah persoalan yang sudah lama sekali mungkin 10 tahun yang lalu, problem ini sudah dalam tiga tahun ini, sebetulnya kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan," terang Jokowi.

"Tapi ini juga bukan masalah yang ringan," lanjutnya.

Presiden Jokowi sebut permasalahan Asuransi Jiwasraya telah ada sejak 10 tahun yang lalu.
Presiden Jokowi sebut permasalahan Asuransi Jiwasraya telah ada sejak 10 tahun yang lalu. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Meski demikian, Jokowi menuturkan pihak Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan telah mengadakan pertemuan untuk membahas penyelesaian masalah tersebut.

BERITA TERKAIT

Jokowi menjelaskan kedua kementerian tersebut telah menemukan prediksi pemecahan masalah Asuransi Jiwasraya.

Hingga kini proses penyelesaian masih terus diupayakan oleh pihak-pihak terkait.

Jokowi juga menuturkan apabila terdapat masalah hukum dalam kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya, maka diwajibkan untuk diselesaikan.

"Kemarin kita juga sudah rapat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan yang jelas gambaran solusinya sudah ada, masih dalam proses semuanya," jelas Jokowi.

"Tetapi yang berkaitan dengan hukum ya ranahnya memang sudah masuk ke kriminal."

"Dan alternatif penyelesaian itu memang masih dalam proses," imbuhnya.

Jokowi sangat yakin dan berharap permasalahan Asuransi Jiwasraya dapat segera terselesaikan dengan baik.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade buka suara terkait dengan permasalahan yang sedang terjadi pada Asuransi Jiwasraya.

Andre Rosiade mengungkapkan korban Asuransi Jiwasraya terdiri dari berbagai warga negara.

Pernyataan tersebut diucapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang videonya diunggah di kanal YouTube 'Kompas TV', Kamis (5/12/2019).

Andre Rosiade menceritakan, beberapa nasabah Asuransi Jiwasraya telah datang ke Komisi VI DPR untuk melapor.

Data total kerugian korban yang melapor sementara adalah sebesar Rp 16 triliun.

Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade berharap Erick Thohir dapat menyelesaikan kasus Asuransi Jiwasraya
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade berharap Erick Thohir dapat menyelesaikan kasus Asuransi Jiwasraya (Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV)

Nasabah yang menjadi korban Asuransi Jiwasraya tidak hanya datang dari warga negara Indonesia saja.

Melainkan terdapat dari berbagai negara seperti Korea yang mencapai 470 orang, warga negara Belanda, hingga Malaysia.

"Nasabah yang kemarin datang ke Komisi VI DPR melaporkan, hanya mereka saja itu ada 16 triliun mereka belum dibayar oleh Jiwasraya," jelas Andre Rosiade.

"Ada 470 warga korea, ada warga Belanda, ada warga Malaysia jadi korbannya tidak hanya warga negara Indonesia, ini tragedi yang sangat memalukan," tambahnya.

Menurut penuturan Andre Rosiade, apabila kasus ini terungkap akan lebih hebat dibandingkan dengan kasus Century pada tahun 2008 silam.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas