Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langgar Pakta Integritas, Wiranto Desak OSO Mundur dari Ketum Partai Hanura

Wiranto membeberkan kesepakatan tersebut dibuat ketika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bambu Apus, Januari 2018.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Langgar Pakta Integritas, Wiranto Desak OSO Mundur dari Ketum Partai Hanura
Igman Ibrahim
Wiranto saat jumpa pers 'Penyelamatan Partai Hanura' di Hotel Atlet Century Park, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (18/12). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mendesak Oesman Sapta Odang (OSO) untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum periode 2019-2024. Sebab, OSO dinilai telah melanggar pakta integritas atau kesepakatan yang telah dibuat.

Wiranto membeberkan kesepakatan tersebut dibuat ketika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bambu Apus, Januari 2018.

Ketika itu, Wiranto harus mundur dari jabatannya ketua umum lantaran diangkat Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Baca: Wiranto Sebut Munas Partai Hanura Kubu OSO Aneh, Ini Alasannya

"Kesadaran saya, bagaimana mungkin saya sebagai Menkopolhukam merangkap sebagai ketum parpol, sementara Menkopolhukam mesti bertugas menstabilkan politik keamanan nasional," kata Wiranto dalam jumpa pers 'Penyelamatan Partai Hanura' di Hotel Atlet Century Park, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (18/12).

Alhasil, Wiranto pun mengagendakan untuk pemilihan ketua umum partai Hanura dalam bentuk Munaslub.

Di situ, Wiranto telah meminta semua untuk setuju memilih OSO sebagai penggantinya asalkan mengikuti pakta integritas.

Baca: Wiranto: Saya Mundur Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura

Berita Rekomendasi

Ia pun meminta OSO menandatangani pakta integritas yang didalamnya terdapat tiga poin perjanjian.

Pertama, OSO hanya berwenang sebagai Ketum Partai Hanura hingga tahun 2019 saja.

Kedua, peran, fungsi dan kewenangan ketum partai tidak diberikan ke OSO, melainkan diberikan kepada Ketua Dewan Pembina yang dijabat oleh Wiranto.

Ketiga, menjaga soliditas partai dan ADART, serta meningkatkan suara partai dan mengajukan 36 orang kader yang berkualitas untuk maju di Pemilihan Legislatif 2019.

"Kalau sampai itu tidak didapati maka saudara OSO secara tulus akan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Hanura," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas