Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembudidaya Lobster Asal Lombok Ini Buktikan Indonesia Bisa Hasilkan Lobster Tak Kalah dari Vietnam

Wacana ekspor benih lobster, pembudidaya lobster asal lombok, Abdullah buktikan Indonesia bisa hasilkan lobster berkualitas.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pembudidaya Lobster Asal Lombok Ini Buktikan Indonesia Bisa Hasilkan Lobster Tak Kalah dari Vietnam
Kolase Kompas/ADE MIRANTI KARUNIA SARI, Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12/2019). 

Menurut Abdullah, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan lobster pasir dan mutiara itu sekitar 5 hingga 6 bulan.

"Dengan tingkat kematian sebesar 3% saja," ujar Abdullah.

Abdullah juga menceritakan harga benur sendiri yang ia beli dari pengepul.

"Kalau dari benur itu kita biasa Rp 1.000 yang masih bening, atau pernah juga hanya Rp 500, dan paling maksimal itu harganya Rp 5.000," 

"Namun hari ini saya dengar ditaksir Rp 10.000 untuk lobster pasir dan untuk lobster mutiara Rp 60.000 hari ini," ujarnya.

Bahkan, melalui akun Twitternya, Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia juga menggungah video yang menampilkan bagaimana cara budidaya lobster yang baik dan benar.

"Sedikit pelajaran bagaimana budidaya lobster yg baik dan benar..Kita tidak boleh kalah dari vietnam walau dengan alat seadanya." tulis admin @AndalanBudidaya dalam cuitannya.

Berita Rekomendasi

Abdullah pun turut berkomentar soal wacana ekspor benih lobster, ia mengaku menentangnya.

Menurut Abdullah, jika benih lobster di ekspor ke Vietnam, ada kemungkinan budidaya yang dikelolanya tidak begitu baik hasilnya karena kalah saing.

"Jika Vietnam panen, maka lobster budidaya kami tidak akan bisa keluar, karena harga yang terlalu murah," katanya.

Abdullah juga mengatakan sangat mendukung jika budidaya benih lobster dilestarikan di dalam negeri.

"Kita juga sangat mendukung penangkapan benih lobster untuk di budidaya di wilayah NKRI saja," tuturnya kepada Tribunnews.com.

Ia pun menjawab persoalan nelayan-nelayan yang bergantung kepada budidaya lobster di kampungnya.

"Sebenarnya jumlah pembudidaya lobster ini hampir 90% masyarakatnya. Dan itu bukan di kampung kami saja," katanya.

Bisa disimpulkan, sebagai seorang pembudidaya lobster, Abdullah mengharapkan benih lobster dikembangkan di wilayah NKRI saja.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas