Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ibu Sholeha, Ditinggal Suami Lalu Kerja Keras Hingga Bisa Sekolahkan 7 Anaknya Jadi Sarjana

Kisah perjuangan Sholeha membesarkan 7 anaknya sepeninggal suaminya, menunjukkan dia adalah pejuang kehidupan yang tangguh.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Ibu Sholeha, Ditinggal Suami Lalu Kerja Keras Hingga Bisa Sekolahkan 7 Anaknya Jadi Sarjana
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Ibu Sholeha besarkan 7 anaknya setelah suaminya meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Sholeha (72), seorang ibu tangguh, layak menjadi teladan bagi para orangtua.

Dia sangat pantas mendapatkan ucapan "Selamat Hari Ibu."

Kisah perjuangan Sholeha membesarkan 7 anaknya sepeninggal suaminya, menunjukkan dia adalah pejuang kehidupan yang tangguh.

Tak sia-sia, banting tulang pagi dan sore bekerja, lalu tiap malam salat Tahajud memanjatkan doa kepada Allah SWT, karena ketujuh anaknya berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana. 

Mereka kini juga sudah mendapatkan perkejaan  yang layak.

 Sholeha di usia senjanya tak lagi harus berkeja sepanjang hari, sebab anak-anaknya kini menopang kebutuhan hidupnya.

Baca: Ahok di Mata Mantan Karyawan, Tegas dan Pemarah Tapi Baik Hati dan Dermawan

Sholeha, yang kini tinggal dii Jalan Depati Hamzah, Semabung Lama, Kota Pangkalpinan, mengisahkan kehidupannya sepenilnggal dumianya, ketika si bungsu masih berusia 4 tahun.

Berita Rekomendasi

Bertahun-tahun ditinggalkan seorang suami untuk selama-lamanya, membuat Sholeha (72) sosok seorang ibu tangguh yang sukses menyekolahkan tujuh orang anaknya.

 Berbagai Macam Tradisi Merayakan Hari Ibu di Negara Lain, Tanggal Peringatannya Ternyata Beda-beda

Wanita paruh baya kelahiran Pagar Alam (Palembang), 15 Maret 1948 ini adalah Istri dari almarhum Mustami, mantan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Yapendis Pangkalpinang.

Almarhum suaminya meninggal karena sakit pada tahun 1991.

Meninggalkan tujuh orang anak yang menjadi tanggung jawab Sholeha seutuhnya tanpa bantuan sang suami lagi.

Sedangkan si bungsu kala itu masih berumur empat tahun.


Sholeha adalah seorang guru honorer di SD Min Parit Lalang serta pembina pramuka saat itu.

Ditinggalkan suami sejak anak-anaknya masih kecil membuat Sholeha harus berjuang keras seorang diri.

Dia menjadi sosok seorang ibu sekaligus ayah, menggantikan posisi suami bekerja membiayai kebutuhan hidup keluarga.

Tahun itu Sholeha hanya dibayar sebesar Rp 100 hingga 300 ribu dari per bulannya, dari pekerjannya sebagai guru.

Uang tersebut lah yang digunakannya untuk mencukupi kehidupan serta menyekolahkan ketujuh anaknya.

Dia memiliki tujuh orang anak, enam laki-laki satu perempuan.

Anak perempuannya meninggal dunia karena sakit.

 Kumpulan Ucapan Menyentuh Hati Selamat Hari Ibu, Bisa Dikirim ke Sang Ibu Tersayang

Bagi Sholeha kepentingan anak-anaknya adalah prioritas utama, tidak apa-apa kala itu dia banting tulang agar anak-anaknya sukses.

Terlepas dari usaha dia selalu yakin doa adalah usaha yang paling utama.

Pagi hari hingga siang menjadi seorang guru kelas di SD Min. Sore dia menjadi kakak pelatih pramuka di sekolah-sekolah.

Satu hal yang dulu tidak pernah terlewatkan oleh Sholeha adalah sholat malam (tahajud) serta sholat duha.

Dia yakin betul tidak ada usaha lain selain benar-benar meminta langsung kepada yang kuasa, hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah SWT.

"Waktu itu saya selalu percaya Allah pasti akan mengabulkan segala doa-doa saya, hanya bisa minta pada saat sholat tahajud saya, anak-anak saya sukses semuanya, dan sholat tahajud itu lah segalanya," ucap Sholeha saat ditemui Bangkapos.com, Sabtu (21/12/2019)

Ke enam anak Sholeha semuanya saat ini sudah bekerja, serta lulus sarjana.

Anak yang pertamanya sudah menjadi wakil kepala sekolah di SMA, kedua satu-satunya perempuan  meninggal saat sakit tersebut seorang sarjana agama,

Ketiga pekerja swasta, kempat pekerja swasta, kelima kerja di perusahaan sawit Kota Waringin Palembang, serta yang paling bungsu kerja di kantor pajak palembang.

Menyekolahkan hingga sarjana anak-anaknya tersebut merupakan perjuangan yang tidak mudah.

 Daftar 5 Lagu Tentang Ibu, Tema Lagunya Islami, Cocok Dilantunkan Saat Memperingati Momen Hari Ibu

Hingga baginya saat itu makan pakai garam saja tidak apa-apa yang penting anak-anaknya bersekolah semua.

"Pendidikan itu emang penting, jadi saya selain guru honorer saya pinjem lah ke Bank untuk anak saya sekolah, nanti kalau pinjemannya udah habis saya pinjam lagi untuk sekolah lagi, putar-putar kesana saja, tapi yang paling penting itu adalah doa disholat malam itu," tuturnya

Sekarang Sholeha tidak lagi bekerja dan bersusah payah banting tulang untuk makan, anak-anaknya yang selalu memberikan uang untuknya.

Dia tinggal sendiri dirumah yang Dia bangun di Jalan Depati Hamzah, Semabung Lama, Kota Pangkalpinang. Setiap sore atau Sabtu Minggu anak-anaknya selalu mengunjunginya.

"Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah sukses, semuanya sudah berkeluarga dan bekerja tetep inget ibuk, selalu datang kerumah, yang dari palembang juga sering kerumah," ujarnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Sosok Ibu Tangguh, Rutin Tahajud Rela Makan Nasi Garam Demi Sekolahkan Tujuh Anaknya Hingga Sukses

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas