Hari Ibu, Megawati Keluhkan Perempuan yang Tak Mau Terjun ke Dunia Politik: Masuk Politik Itu Tabu!
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kesepian lantaran banyak perempuan yang tidak mau masuk dunia politik.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri mengaku merasa kesepian lantaran banyak perempuan yang tidak mau masuk dunia politik.
Awalnya Megawati mengungkit dirinya yang berhasil menjabat sebagai Presiden ke-5 pada 21 Juli 2001 lalu dengan wakilnya Hamzah Haz.
Ia menceritakan banyak perempuan yang bertanya kenapa Megawati Soekarnoputri bisa menjadi presiden.
"Ibu kenapa ya kok bisa jadi presiden? Karena saya berjuang," kata Megawati, Minggu (22/12/2019) dilansir dari KompasTV live.
Megawati mengatakan, kini di Indonesia banyak perempuan yang hebat-hebat.
Namun sedikit perempuan yang duduk di kursi politik Indonesia.
"Banyak kaum perempuan seperti sekarang hebat-hebat. Tapi saya merasa kesepian."
"Menurut mereka masuk politik itu tabu. Itu adalah tempatnya laki-laki," ujar Megawati.
Ia menjelaskan dengan memberikan perumpamaan soal pertanyaan tentang harga cabai yang cenderung naik.
"Kenapa harga cabai, bawang merah itu cenderung naik? Itu sebetulnya sudah berpolitik kita," kata dia.
Ia menceritakan ulang saat Pemerintahan Indonesia dipimpin oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Saat itu perempuan diberikan kursi legislatif dengan kuota sebesar 30 persen.
Ia sebagai wakil presiden saat itu meminta agar keputusan tersebut dipikirkan ulang.
"30 persen itu besar, apakah kaum perempuannya sendiri sudah siap?"