Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Bekasi Kembali Gelar Ibadah Natal di Seberang Istana
Jayadi mengaku pihaknya sudah puluhan kali bolak-balik ke kantor Staf Kepresidenan untuk menyampaikan persoalan tersebut
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di setiap perayaan Natal sejak 2012 hingga tahun ini, sudah delapan kali jemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi melaksanakan ibadah Natal di Taman Pandang Istana Merdeka, Jakarta.
Hal itu mereka lakukan karena jemaat GKI Yasmin hingga kini merasa belum bisa mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pendirian tempat ibadah mereka di Bogor.
Sedangkan sejumlah warga Bekasi masih menolak keberadaan gereja HKBP Filadelfia Bekasi.
Juru bicara acara perayaan Ibadah Natal GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Bekasi di Seberang Istana Merdeka 2019 Jayadi Damanik, Rabu (25/12/2019), mengatakan, pihaknya meminta agar pemerintah tingkat pusat tidak lagi saling melempar persoalan dengan pemerintah daerah terkait persoalan tersebut.
Khusus kepada Menteri Agama Fachrul Razi, Jayadi mengambil sikap terkait persoalan tersebut yang dihadapi oleh mereka.
"Tentu pertama, diakhirilah lempar lempar tanggungjawab itu. Karena peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang izin mendirikan rumah ibadah, itu menurut kami sepenuhnya ada di tangan dua menteri itu"
"Karena itu jika pemerintah daerahnya tidak kemudian mengambil sikap, turun tangan lah jangan lempar lempar tanggung jawab. Karena kita negara kesatuan republik indonesia bukan federal," kata Jayadi di Taman Pandang Istana Merdeka Jakarta Pusat pada Rabu (25/12/2019).
"Kami berharap Bapak Presiden yang terhormat ini adalah periode kedua, jangan lah sisa jabatannya ini jadi masalah yang tidak terselesaikan sampai di akhir periode mendatang," kata Jayadi.
Jayadi mengaku pihaknya sudah puluhan kali bolak-balik ke kantor Staf Kepresidenan untuk menyampaikan persoalan tersebut sejak di era Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Baca: Istana: Kegiatan Beribadah Tidak Boleh Dihalangi
Dari setiap pertemuan dengan Staf Kepresidenan tersebut, ia mendapatkan kesan semua lempar tanggung jawab meski ia meyakini pemerintah pusat juga telah berupaya untuk menangani persoalan tersebut.
Baca: 12 Pegawai KPK Mundur, Alexander Marwata Jamin Kinerja KPK Tidak Terganggu
"Saya, puluhan kali masuk ke istana itu di KSP. Berulang kali bertemu dengan pejabat yang lalu. Kesan saya semua, ya kita akan bicarakan. Semua lempar tanggung jawab. Ini yang jadi soal," kata Jayadi.
Karenanya, ia meminta negara hadir dan merespons persoalan itu dengan mengajak para pihak bicara.
Ia pun mengatakan perayaan ibadah Natal di Taman Pandang Istana Merdeka bukan sebagai bentuk protes, melainkan agar Presiden dapat melihat langsung kondisi mereka.
"Harapan kita karena dia bisa melihat dengan mata dan melihat dengan hati. Oh ada warga negara yang begini, tolong lah diselesaikan tidak susah kok kalo Presiden Jokowi bisa merespon seperti ini tidak susah," kata Jayadi.
Untuk itu ia berharap Pemerintah Pusat sungguh-sungguh menyelesaikan persoalan tersebut.
Hal itu karena menurutnya banyak umat beragama lain di Indonesia yang mengalami persoalan serupa dengan mereka.
"Karena itu, semua permasalahan yang di dalam bayangan kami kedepan acara ini mengingatkan agar pemerintah hadirlah di berbagai masalah, tidak hanya di masalah gereja tapi juga di masalah umat bergama lainnya karena tidak hanya gereja bermasalah penganut kepercayaan juga ada masalahnya," kata Jayadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.