Mahfud MD Tentang Dugaan Diskriminasi Perayaan Natal, Itu Hanya Ramai di Media Sosial
Mahfud MD mengatakan, perayaan Natal sekarang ini cukup baik. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap umat yang merayakan hari raya keagamaan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menggelar open House pada hari raya natal di kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu, (25/12/2019).
Sejumlah tamu dan pejabat negara hadir diantaranya yakni Menkopolhukam Mahfud Md, Menlu Retno Marsudi, Menhan Prabowo, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan lainnya.
Mahfud MD mengatakan, perayaan Natal sekarang ini cukup baik. Tidak ada lagi diskriminasi terhadap umat yang merayakan hari raya keagamaan.
"Alhamdulillah sekarang ya sampai saat ini ya, secara umum situasinya baik," kata Mahfud di kediaman Luhut.
Baca: Prabowo dan Mahfud MD Sudah Siapkan Strategi Pembebasan WNI di Kelompok Abu Sayyaf
Ia mengatakan, diskriminasi terhadap perayaan Natal hanya ramai di media sosial saja, bukan di lapangan. Bisa saja menurutnya diskriminasi yang viral di medsos itu hanya rekayasa.
Baca: Pasokan BBM ke SPBU Jalan Tol Naik 25 Persen
" Apa yang disebut diskriminasi di berbagai daerah itu hanya ramai di medsos. Seperti di Sumatra Barat itu kan medsos aja yang ramai, mungkin aja orang yang merekayasa itu," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu meminta tidak terlalu memperdebatkan boleh atau tidaknya mengucapkan selamat natal. Menurutnya beragama merupakan cara untuk menempuh jalan kebaikan. Maka saat menghormati pemeluk agama lain beribadah atau merayakan hari raya keagamaannya maka akan timbul kebaikan.
"Beragama itu adalah menempuh jalan kebaikan kalau orang melaksanan ajaran agama dan membiarkan orang lain melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, itu pasti menimbulkan kebaikan," pungkasnya.