Sibarani Sofian, Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara: Seperti Cinderella Story
Konsep Nagara Rimba Nusa yamg ditawarkan oleh timnya menjadi yang disoroti oleh Presiden Joko Widodo hingga tim dewan juri.
Editor: Hendra Gunawan
Yang saya baca di IKN ini kan petunjuknya dari Pak Presiden saat memberikan kami briefing, kota yang smart. Kota yang menjadi kebanggaan bangsa, dan kota yang green dan berkelanjutan, dan harus menjadi istilahnya international standard.
Makanya, salah satu inspirasi dan konteks rencana kami adalah Nagara Rimba Nusa; nagara sebagai perwakilan pemerintah atau daerah di pusat pemerintahan yaitu yang mau kita ciptakan. Lalu, Rimba itu hutan, karena Indonesia itu mau ke mana pun pulaunya pasti ada hutannya, dan hutan itu menyatukan serta menjadikan kita sama.
Jadi tema yang menyatukan kita menurut interpretasi kami adalah bagaimana kami bisa membawa hutan dan kepulauan dalam rancangan kita
Ada berapa orang di dalam satu tim Urban?
Sebetulnya ada 10, dengan latar belakangnya ada saya arsitek kota, ada masterplaner, ada arsitek bangunan, ahli lanskap, ahli lingkungan, ahli transportasi ada dua, ahli infrastruktur ada dua, ahli smart city.Jadi kita menggabungkan berbagai jenis keahlian dan perspektif yang ramai itu akhirnya berkumpul di satu ruangan.
Apa aktivitas mereka?
Beberapa teman-teman kami itu eks dari perusahaan di Singapura, AECOM.Ada yang masih di situ juga. Saya pernah bekerja disana kurang lebih 10 tahunan Karena ini kompetisi sifatnya individual bukan company, jadi kami tarik dan rekrut dari waktu pribadi mereka saja, jadi mereka itu ahli-ahli di bidangnya.
Mereka juga sekarang lagi membuka firmanya sendiri. Ada yang masih tetap di perusahaan yang lama. Kita berkolaborasi supaya pemikirannya kaya , karena waktunya singkat, kita hanya punya waktu 6 minggu, dan itu luar biasa.
Berapa lama Anda mengerjakan desain atau rancangan sebuah kota?
Tiga sampai empat bulan ya biasanya, tidak ampai dua bulan ini, tetapi saya akui tidak mudah makanya agak tricky buat teman-teman yang lain juga untuk mengerjakan ini, tapi karena kebetulan saya waktu itu di kantor Hong Kong dan Singapura itu saya mengepalai divisi perencaan, di mana pada saat kompetisi ya memang tidak ada kompetisi yang tiga bulan.
Kompetisi ya sekitar tiga minggu, jadi kompetisi itu istilahnya difast track, otaknya diperas lebih cepat. Waktunya dibuat lebih challenging, lebih ditantang, dan kita dipaksa bekerja lebih keras saja.
Memang kompetisi-kompetisi kebetulan ya kami cukup terlatih untuk mengerjakan kompetisi, dan format perusahaan yang dulu saya bekerja itu memang formatnya multidisiplinary.
Siapa yang berperan paling krusial dalam desain IKN Nagara Rimba Nusa ini?
Memang kapasitas untuk melihat dari kejauhan untuk melihat ahli transport bicara apa, infra ngomong apa, overspace bicara apa, karena biasanya setiap speasialis itu melihatnya kacamata kuda, karena di sekolahnya seperti itu.