Mahfud MD Bantah Ajudan Wakil Bupati Nduga Ditembak Aparat dan Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi
Mahfud MD membantah kabar yang beredar terkait ajudan Wakil Bupato Nduga Wentius Nemiangge tewas ditembak Polisi dan TNI.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah kabar yang beredar terkait ajudan Wakil Bupato Nduga Wentius Nemiangge tewas ditembak Polisi dan TNI.
Ia mengatakan hal itu telah dikonfirmasi oleh TNI dan Kepolisian RI.
Hal itu disampaikannya usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (27/12/2019).
Baca: Kasus Novel Baswedan Terungkap: Polisi Sebut Telah Periksa 73 Saksi & 7 Kali Gelar Pra Rekonstruksi
Baca: Ajudannya Tewas Tertembak, Wakil Bupati Nduga Mengundurkan Diri, Ini Kata Mendagri Tito Karnavian
Tidak ada ajudan atau supir wabup nduga yang ditembak oleh tentara maupun polisi. Dikonfirmasi oleh TNI maupun Polisi termasuk Menlu dan jajarannya.
Ia pun mengatakan belum mengetahui identitas orang yang disebut sebagai ajudan Wentius tersebut.
Mahfud juga meminta agar masyarakat tidak terprovokasi kabar tersebut.
"Itu kan pasti ada identitas. Itu tidak ada ternyata. Oleh karena itu kita jangan terprovokasi oleh hal-hal seperti itu yang sifatnya manuver politik," kata Mahfud.
Diberitakan kompas.com sebelumnya, Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge mengaku sudah yakin untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Keputusan itu diambil setelah sopir yang juga ajudannya, Hendrik Lokbere, tewas tertembak pada 20 Desember 2019.
Wentius mengatakan, Hendrik Lokbere tertembak saat berjalan di Kampung Yosema, Distrik Kenyam, Nduga, Papua.
Padahal, kata Wentius, sebelum Hendrik tertembak keadaan di Kampung Yosema relatif kondusif. Kala itu tidak ada kontak senjata.
"Tidak ada kontak senjata, itu di tengah jalan dia dapat tembak," kata Wentius yang mengaku sedang berada di Distrik Kenyam, saat dihubungi, Jumat (27/12/2019).
Tewasnya Hendrik membuat Wentius terpukul dan memutuskan mengundurkan diri.
Dia kemudian membuat pernyataan pengunduran diri di Bandara Kenyam pada 24 Desember 2019.
Kala itu, Wentius melepaskan seragam wakil bupati di samping jenazah Hendrik.
"Saya kecewa terus, lebih baik saya (jadi) masyarakat biasa dari pada saya pusing terus," sebut Wentius.
Tindakannya mengundurkan diri, diharap Wentius bisa membuat pihak-pihak yang bertikai di Nduga sadar sudah banyak rakyat menjadi korban konflik bersenjata ini.
"(Pemerintah) harus perhatikan dulu masalah ini karena rakyat terus jadi korban. OPM juga tidak mau kalah, anggota terus bertambah, rakyat yang korban," katanya.
Wentius juga meminta Presiden Joko Widodo berkunjung ke Nduga untuk menuntaskan konflik.
"Pokoknya Jokowi harus turun tanggung jawab," kata dia.