Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Pemerintah Ubah Gaji Bulanan Menjadi Per Jam, Kata Apindo hingga Menteri Tenaga Kerja

Pemerintah mewacanakan perubahan gaji pegawai dari per bulan menjadi per jam. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik wacana tersebut.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
zoom-in Wacana Pemerintah Ubah Gaji Bulanan Menjadi Per Jam, Kata Apindo hingga Menteri Tenaga Kerja
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Buruh menggelar aksi di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019). Aksi tersebut untuk menolak revisi UU Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan revisi PP No 78 Tahun 2015. 

Hariyadi pun mengungkapkan pihaknya siap jika perubahan tersebut diberlakukan.

"Ya siap lah, kalau kita enggak ada masalah. Dan itu sudah biasa di negara lain juga melakukan hal yang sama. Itu juga bagus ke pekerjanya jadi dia bisa lebih fleksibel," katanya.

Sementara terkait dengan nominal penggajian, Hariyadi menyebut hal itu bergantung pada kebijakan perusahaan.

Karena masih rancangan, Hariyadi mengungkapkan terkait patokan nominal memiliki parameter yang banyak.

"Kalau untuk saran nominal itu nanti kesepakatannya. Ada patokan yang nanti akan ditetapkan dan proporsional dari situ. Apakah upah minimumnya atau upah di perusahaan itu, secara rata-rata. Jadi parameternya banyak," ungkapnya.

Pendapat Menteri Ketenagakerjaan

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Komples Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Komples Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Sementara itu, kajian tengah dilakukan pemerintah terkait berbagai macam aturan tentang ketenagakerjaan.

Berita Rekomendasi

Antara lain seperti fleksibilitas jam kerja hingga proses rekrutmen maupun PHK, yang diatur dalam RUU Omnibus Law.

Selain itu, sistem pengupahan yang menjadi bahasan dan perdebatan tiap tahunnya.

Maka dari itu alternatif sistem pengupahan berdasarkan prinsip fleksibilitas tengah dibahas pemerintah.

Dilansir Kompas.com, target penyerahan omnibus law ke DPR yang tadinya bakal dilakukan pada akhir tahun ini pun molor jadi paling lambat awal tahun depan.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut alotnya pembahasan omnibus law yakni karena sulitnya mempertemukan kepentingan pengusaha dan buruh atau tenaga kerja.

"Memang tidak gampang, butuh waktu, pasti mempertemukan antara kepentingan pengusaha dan tenaga kerja itu bukan hal yang gampang," ujar Ida, Rabu (25/12/2018).

Kajian yang dilakukan di antaranya mengenai upah berdasarkan jam.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas