Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Sempat Sebut Novel Pengkhianat, Bungkam saat di Bareskrim Polri
Pelaku penyerangan Novel Baswedan menyebut Novel sebagai pengkhianat. Namun, ia bungkam ketika tiba di Bareskrim Polri.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, buka suara di hadapan awak media saat dipindah menuju Bareskrim Mabes Polri.
RB, sempat berteriak mengatakan ia tidak suka pada Novel.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, RB juga menyebut Novel Baswedan sebagai pengkhianat.
Ia meminta agar semua orang mengingat perkataannya.
"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," kata RB di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).
RB pun langsung dinaikkan ke dalam mobil dan dibawa menuju Bareskrim Polri.
Mengutip Kompas.com, RB dan RM tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 14.35 WIB.
Alih-alih berbicara, keduanya justru kompak bungkam setelah RB sempat menyebut Novel pengkhianat.
Mereka akan ditahan selama 20 hari di Bareskrim Polri.
RB dan RM ditangkap tim teknis bersama Kepala Korps Brimob Polri di kawasan Cimanggis, Depok pada Kamis (26/12/2019) malam, setelah proses panjang selama 2,5 tahun.
Peran pelaku
Dilansir Kompas.com, pelaku penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan memiliki peran masing-masing.
RB menyiram Novel, sementara RM mengendari motor.
Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki adanya kemungkinan pelaku lain dalam kasus Novel Baswedan.