Pengamat Merasa Janggal Pelaku Penyerangan Novel Baru Bisa Diungkap Setelah Idham Aziz Jadi Kapolri
Pengamat Intelijen dan Teroris, Al Chaidar menilai ada kejanggalan dalam pengungkapan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelijen dan Teroris, Al Chaidar menilai ada kejanggalan dalam pengungkapan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
Menurutnya, bila pelaku merupakan anggota polisi aktif, mengapa pengungkapan kasus tersebut berlarut-larut hingga menimbulkan kecurigaan masyarakat akan keterlibatan polri.
"Ini sangat berbahaya jika polisi berpolitik dan partisan," katanya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (28/12/2019).
Al Chaidar mencurigai dan menduga adanya keterlibatan Kapolri sebelumnya, yakni Tito Karnavian, dalam upaya melindungi kedua pelaku yang kini berstatus tersangka.
Pasalnya, pelaku penyerangan Novel baru bisa diungkap setelah Idham Aziz menjabat Kapolri.
"Iya ada kemungkinan begitu (Tito yang melindungi pelaku)," ungkapnya.
Berbagai upaya telah dilakukan sebelumnya, namun polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku atau dalang penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Baca: Pasca Penangkapan Pelaku Penyiraman Air Keras, Rumah Novel Baswedan Dijaga Petugas Keamanan KPK
Baca: Dua Polisi Aktif Tersangka Penyiraman Air Keras terhadap Novel Baswedan Tak Melawan Saat Ditangkap
Polisi bahkan telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta. Namun, hingga masa kerja tim itu berakhir, pelaku saat itu tak kunjung berhasil ditangkap.
Presiden Joko Widodo juga sempat memberi target ke Kapolri terdahulu, Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk mengungkap kasus Novel dalam tiga bulan.
Target itu diberikan Jokowi pada 19 Juli, setelah tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Tito gagal mengungkap kasus tersebut.
Namun hingga tenggat waktu yang diberikan berakhir, kasus Novel belum juga terungkap.
Jokowi justru mengangkat Tito Karnavian menjadi menteri dalam negeri.
Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan pada Kamis (26/12/2019) malam dan diketahui merupakan anggota polisi aktif.
Diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.