Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Tanggapi Permintaan Tim Independen untuk Kasus Novel: Yang Paling Penting Dikawal Semua

Presiden Jokowi mengungkapkan apresiasinya terhadap pengungkapan kasus Novel Baswedan, dan ia meminta jangan ada spekulasi negatif

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jokowi Tanggapi Permintaan Tim Independen untuk Kasus Novel: Yang Paling Penting Dikawal Semua
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak baik pusat maupun daerah serius menggarap infrastruktur demi kemajuan bangsa dan meningkatkan perekonomian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Menurutnya, jika alasan tersebut dikaitkan dendam pribadi, Novel mengaku ini merupakan sebuah lelucon.

"Tentunya di satu sisi saya melihat positif ketika ada upaya pengungkapan. Tapi disisi lain ketika dikatakan bahwa terkait dengan masalah pribadi dengan saya, saya kira ini lelucon apalagi," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Sabtu (28/12/2019)

Novel menambahkan, ia tidak memiliki utang pribadi kepada pelaku yang memungkinkan muncul dendam pribadi.

Dan lebih baik, Novel menginginkan jika dirinya bisa bertemu dengan sang pelaku untuk mengetahui alasan yang sebenarnya dibalik kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya.

 "Jadi kalau dibilang ada dendam pribadi emang saya punya utang apa. Saya pikir saya akan lebih baik kalau saya bertemu orangnya langsung," ungkapnya," ujar Novel.

Dalam perkembangan pengungkapan kasus penyiraman air keras ini, Novel akan tetap menghormati proses yang sedang berjalan.

Namun ia menggaris bawahi, kepolisian harus memperhatikan dan mengutamakan objektifitas dalam proses pengungkapan kasus tersebut,

Berita Rekomendasi

"Saya nggak ingin komentar lebih jauh karena tentunya polisi masih dalam melakukan pemeriksaan kita tentu harus menghormati. Cuma satu hal yang perlu saya garis bawahi jangan sampai objektifitas ditinggalkan," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Aziz mengaku merasa prihatin karena dua pelaku penyiraman terhadap Novel Baswedan diketahui sebagai anggota aktif polri.

Kedua tersangka penyiraman kepada Novel tersebut tertangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

"Namun dibalik itu, saya juga merasa prihatin karena teryata pelakunya adalah anggota polri aktif," kata Idham Aziz.

Dikutip dari tayangan Kompas TV, Kapolri Idham Aziz juga mengungkapkan rasa apresiasinya kepada tim yang berhasil membongkar pelaku penyerangan.

Karena seperti diketahui, misteri penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK tersebut telah berjalan selama dua tahun lebih.

"Bareskrim telah berhasil mengamankan dua pelaku penyiraman kepada novel baswedan. Kemudian sebagai pimpinan polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja di tim teknis ini," ujar Idham.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas