Pelaku Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Pakar Gestur: Belum Tentu Dendam Sampai Siram Air Keras
Pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani menyebut tidak ada raut emosi pada tersangka RB yang menyebut penyidik KPK itu pengkhianat.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - RB, satu dari dua tersangka penyiraman air keras Novel Baswedan menyebut penyidik KPK itu pengkhianat.
"Tolong dicatat, saya nggak suka sama Novel Baswedan karena dia pengkhianat," ungkap RB, dilansir kanal YouTube
Indonesia Lawyers Club, Minggu (30/12/2019).
Melihat video pelaku penyerangan saat bicara tidak suka pada Novel, pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani menyebut tidak ada raut emosi pada tersangka.
"Justru saya ingin katakan bahwa ekspresi tersebut bukanlah ekpresi marah yang sudah bisa membuat beliau ini melakukan hal yang sedemikian keji," ujar Handoko.
Handoko mengatakan jika tersangka dilihat dari ekpresi marah seharusnya sudah pada tingkat tertinggi.
"Dan ini saya tidak melihat (emosi marah) dalam video yang durasinya sangat pendek tersebut, kalau kita bicara hanya menganalisis dari situ saja," kata Handoko.
Lebih lanjut, pakar ekspresi ini menilai RB saat mengatakan pengkhianat terhadap Novel Baswedan dengan nada bicara tinggi belum tentu menggambarkan emosi yang meledak-ledak.
"Belum tentu marah pada level sedemikian dendamnya sehingga akan menyiram seseorang dengan air keras," jelasnya.
Menurutnya, seseorang saat marah seharusnya perlu ekspresi lebih yang ditunjukkan tersangka RB.
Tanggapan Kuasa Hukum Novel Baswedan
Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan, Kurnia Ramadhana menganggap proses pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan terlalu lama.
Menurutnya hal ini tidak logis karena Polri sudah mempunyai saksi, barang bukti hingga rekaman cctv.
"Polisi terlalu lama menyentuh sampai 990 hari ini tidak logis. Padahal CCTV-nya ada, saksinya ada dan barang buktinya ada.
Bahkan polisi sudah membuat 2 tim khusus yang menangani kasus Novel toh juga tidak ada perkembangan yang signifikan," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Sabtu (28/12/2019).