135 Kepala Keluarga di Pancoran Mengungsi Karena Banjir
Sebanyak 135 kepala keluarga (KK) di Pancoran, Jakarta Selatan, terpaksa mengungsi karena banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 135 kepala keluarga (KK) di Pancoran, Jakarta Selatan, terpaksa mengungsi karena banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta.
Diketahui banjir disebabkan hujan terjadi sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1/2020) pagi.
"Ketinggian air mencapai 2 meter," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol. Bastoni Purnama melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Warga yang mengungsi berasal dari Kelurahan Duren Tiga Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan tersebar pada RW01 RT01 dan RT09, RW 05 RT01 dan RT02.
Bastoni mengatakan tempat pengungsian tersebar di rumah dan kantor sebanyak 25 KK, tenda 20 KK, kantor BRI 30 KK, mushola 10 KK, dan masjid 50 KK.
"Sisanya bertahan di rumah masing-masing" ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Sementara itu, warga Mampang Prapatan 17 RT01 juga mengungsi dengan disediakan dapur umum di Pos Sekretariat RW 01.
Kapolres Metro Jakarta Selatan dan jajaran juga menyumbang bantuan logistik kepada anggota Brimob yang bertugas dan warga yang terdampak banjir di posko pengungsian Pondok Karya Jalan Tendean, Mampang.
Bantuan logistik juga disalurkan kepada warga di Posko pengungsian gereja Santapan Rohani Indonesia, Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andi Sinjaya Ghalib bersama Kanit Krimsus AKP Benito, Kanit Krimum AKP Ricky dan tim "Eagle One" menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di RT 03/RW 03 Cilandak Barat.
Andi menyebutkan 120 KK mengungsi ke Aula Netherland International School yang terdiri dari anak dan wanita sekitar 80 orang akibat air meluap di Kali Krukut.