Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

22 Ton Garam Disiapkan untuk Distribusikan Hujan Agar Tidak Jatuh di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan untuk langkah awal, pihaknya telah menyiapkan 22 ton garam untuk modifikasi cuaca.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 22 Ton Garam Disiapkan untuk Distribusikan Hujan Agar Tidak Jatuh di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi: Awan hitam menyelimuti langit Jakarta, Kamis (11/2/2016). 

Terkait tim yang dikerahkan untuk melakukan penyemaian garam pada potensi awan, BPPT menyiapkan 15 personelnya.

Dalam operasi hujan buatan ini, kata Hammam, tentunya peran BMKG sangat penting dalam memberikan informasi akurat terkait cuaca hingga pergerakan angin.

Baca: Kurangi Hujan Lebat di Jabodetabek, BPPT dan TNI AU Lakukan Upaya Modifikasi Cuaca

"Kita perlu data-data cuaca yang akurat dari BMKG, terkait awan hujan, pergerakan angin dan lain-lain," jelas Hammam.

Melalui informasi itulah, tim BBTMC BPPT nantinya bisa menentukan langkah yang tepat dalam melaksanakan operasinya.

"Sehingga ahli TMC bisa simulasi dan antisipasi," kata Hammam.

Senada dengan apa yang disampaikan Hammam, Kepala BBTMC Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa operasi ini memang ditargetkan untuk menjatuhkan air hujan di wilayah lainnya sebelum mencapai ibu kota dan kota di sekitarnya.

"Semua awan yang bergerak ke Jabodetabek dan diperkirakan akan hujan di Jabodetabek akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCl. Diharapkan awan (hujan) akan jatuh sebelum memasuki Jabodetabek," kata Seto.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut operasi ini mampu mengurangi sekitar 30 hingga 50 persen potensi hujan yang akan turun di wilayah Jabodetabek.

Jumlah pengungsi berkurang

Jumlah pengungsi yang wilayahnya terdampak banjir makin berkurang.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, pada Jumat (3/1) total pengungsi tercatat tinggal 12.491 jiwa dari semula 31 ribu.

"Jumlah pengungsi DKI Jakarta sudah berkurang dari sebelumnya sekitar 31 ribu menjadi 12.491 jiwa," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta M. Ridwan kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).

Baca: DPR Minta Gubernur DKI Kebut Normalisasi Sungai

Secara total, 23 kecamatan, 53 kelurahan, 199 Rukun Warga (RW), dan 545 Rukun Tetangga (RT) terdampak genangan air pasca guyuran hujan yang melanda ibu kota sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) siang.

TEMPAT PENGUNGSIAN - Sejumlah warga  korban banjir untuk sementara menempati GOR Pengadegan, Pengadegan, Jakarta Selatan (2/1/2020).  300 jiwa mengunggi setelah tempat tinggal mereka tergenang air dari Kali Ciliwung. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
TEMPAT PENGUNGSIAN - Sejumlah warga korban banjir untuk sementara menempati GOR Pengadegan, Pengadegan, Jakarta Selatan (2/1/2020). 300 jiwa mengunggi setelah tempat tinggal mereka tergenang air dari Kali Ciliwung. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Wartakota/Henry Lopulalan)

Sebanyak 2.614 kepala keluarga, yang terdiri dari 12.491 jiwa terpaksa harus mengungsi karena air merendam wilayah rumah mereka. Pemerintah menyiapkan 84 lokasi pengungsian untuk mereka tinggal sementara.

Baca: Cegah Anak-anak Korban Banjir di Jakarta Trauma, Kemensos Beri Bantuan Psikososial di Pengungsian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas