Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disebut Hanya Numpang Popularitas Presiden Jokowi, Gibran Ungkap Alasannya Terjun ke Dunia Politik

Tudingan dinasti politik Jokowi disampaikan Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti. Gibran disebut hanya menumpang popularitas Jokowi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Disebut Hanya Numpang Popularitas Presiden Jokowi, Gibran Ungkap Alasannya Terjun ke Dunia Politik
Sekretariat Presiden/ Agus Suparto
Peluk cium haru Gibran Rakabuming minta doa restu ibunda Jokowi untuk daftar bakal calon Walikota Solo, Rabu malam 11 Desember 2019 malam di rumah ibunda presiden. 

TRIBUNNEWS.COM - Majunya Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Jokowi dinilai sebuah dinasti politik.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019) lalu.

Dilansir Kompas.com, Ray Rangkuti menyebut dinasti politik yang dibangun oleh Presiden Jokowi jauh lebih kuat daripada dinasti-dinasti politik lain.

Hal ini terkait majunya Gibran, ditambah lagi rencana menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang maju pada pertarungan pemilihan Wali Kota Medan.

"Saya pikir dinasti politik Jokowi jauh lebih kuat dibandingkan dinasti-dinasti yang lain," kata Ray.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti. (Tribunnews/ Fransiskus Adhiyuda)

Membandingkan dengan AHY

Ray juga memberikan perbandingan pencalonan Gibran dan Bobby dengan pencalonan putra Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY), pada Pilkada DKI 2017 silam.

Berita Rekomendasi

Ray menyebut, kala itu SBY sudah tak lagi menjabat sebagai presiden.

"(Pencalonan Gibran dan Bobby) itu saya sebut komplet dinastinya, dari semua variabel masuk. Pertama hubungan darah, sedang menjabat, tidak punya basis politik dan menangguk keuntungan dari popularitas bapaknya," kata Ray.

Lebih lanjut, Ray mengatakan Gibran dan Bobby punya keistimewaan untuk mencalonkan diri pada pilkada.

Lantaran, keduanya memiliki hubungan darah yang sangat kuat dengan Jokowi.

Dinasti politik itu kian kuat karena saat ini Presiden Jokowi masih menjabat.

Bukan tidak mungkin jika Gibran dan Bobby memanfaatkan popularitas kepala negara, apalagi, keduanya tidak punya jejak karier politik.

"Beda cerita kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden lalu mendorong atau membiarkan anaknya terlibat dalam politik."

"Ditambah dengan faktanya Gibran maupun Bobby enggak punya karier politik yang boleh disebut menumpang pada popularitasnya Jokowi," ujar Ray.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (INSTAGRAM @agusyudhoyono)

Gibran Ungkap Alasan

Sementara itu Gibran Rakabuming membeberkan alasannya terjun ke dunia politik.

Diketahui, beberapa tahun silam Gibran belum memiliki ketertarikan untuk masuk dunia politik.

Gibran menyampaikan alasan dirinya terjun ke politik adalah agar bermanfaat untuk orang banyak.

Hal itu disampaikan Gibran dalam sebuah acara 'Salam Sapa dan Silaturahmi Bersama Gibran Rakabuming' di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020) malam.

Ia menyatakan bahwa kalau hanya menjadi pengusaha, kapasitasnya untuk membantu orang terbatas.

"Kalau pengin lebih bermanfaat lagi untuk orang banyak harus masuk politik. Jadi bisa menyentuh orang banyak dengan kebijakan-kebijakan," ujar Gibran dilansir Kompas.com.

Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019). (TribunSolo.com/Ryantono Puji)

Bantah Dinasti Politik

Sementara itu beberapa waktu lalu Gibran Rakabuming telah buka suara soal tudingan politik dinasti yang menyasar dirinya.

Gibran mengaku telah menjelaskan berkali-kali terkait posisinya yang mengikuti Pilakda Solo 2020 ini.

Gibran menegaskan, dirinya mengikuti kontestasi dalam perebutan tiket Pilkada Solo 2020 dengan segala risiko bisa menang dan kalah.

Selain itu ke depan jika terpilih, bisa juga dipilih oleh masyarakat atau tidak dipilih.

"Yang penting tidak ada penunjukan, saya ikut kontestasi semua mekanisme saya lalui," terang Gibran, Selasa (17/12/2019) dilansir Tribun Solo.

Menurut Gibran semuanya nanti juga akan kembali pada masyarakat Kota Solo yang akan memilih.

Gibran Rakabuming Raka mendaftar Calon Wali Kota Solo dari DPD PDIP Jateng pada hari terakhir yakni (12/12/2019).

Menunggu Rekomendasi Turun

Sementara itu dalam acara 'Salam Sapa dan Silaturahmi Bersama Gibran Rakabuming' tersebut Gibran mengaku belum akan menyampaikan visi misi secara terbuka sebelum mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.

Hal itu diugkapkan Gibran dalam acara 'Salam Sapa dan Silaturahmi Bersama Gibran Rakabuming' di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020) malam, .

"Visi misi itu nanti saja. Program unggulan nanti saja," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi tersebut menyebut visi misinya untuk menjadi Wali Kota Solo telah dikumpulkan saat dirinya mendaftar sebagai bakal calon wali kota di kantor DPD PDIP Jateng.

Ia juga menyebut telah memaparkan visi misi yang dimiliki saat mengikuti fit and proper test bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat kabupaten/kota di kantor DPD PDIP Jateng.

"Satu bundel visi misi kan sudah saya tumpuk di DPD PDIP kemarin. Sudah saya paparkan juga ketika fit and proper test," ucap Gibran.

Gibran menegaskan belum akan menyampaikan visi misinya secara terbuka sebelum rekomendasi turun.

Bakal calon Wali Kota Surakarta yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam acara Salam Sapa dan Silaturahmi Bersama Gibran Rakabuming di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020) malam.
Bakal calon Wali Kota Surakarta yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam acara Salam Sapa dan Silaturahmi Bersama Gibran Rakabuming di Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020) malam. (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Jika Rekomendasi Tidak Turun

Ayah Jan Ethes dan La Lembah Manah tersebut mengungkap siap bekerja lebih keras jika rekomendasi dari PDI-P didapatkannya.

Namun, Gibran berjanji untuk tetap berkomitmen pada PDIP.

Diakuinya, ia bersama kader PDIP akan membesarkan partai berlambang kepala banteng tersebut.

"Intinya, kalau rekomendasi turun, ya harus kerja keras. Kalau tidak, ya harus tetap komitmen ke partai. Kan sudah pegang KTA (kartu tanda anggota)," kata Gibran dalam acara tersebut, dilansir Kompas.com.

Sebagai kader baru, Gibran mengungkapkan siap untuk gotong royong membangun partai.

Ia menyebut siap bekerja sama dengan melibatkan berbagai elemen, baik kultur maupun struktur.

Gibran Rakabuming saat memberikan keterangan pada wartawan seusai bertemu dengan sejumlah tokoh PDI Perjuangan, Kamis (19/12/2019).
Gibran Rakabuming saat memberikan keterangan pada wartawan seusai bertemu dengan sejumlah tokoh PDI Perjuangan, Kamis (19/12/2019). (TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO)

Suami Selvi Ananda tidak mempersoalkan biaya operasional yang dikeluarkannya untuk blusukan menemui maupun menyerap aspirasi warga Solo.

"Namanya operasional blusukan itu kan pasti ada. Saya rasa tidak masalah. Nothing to lose saja," ungkap Gibran.

Gibran menyebut telah mendapat restu dari sang ayah, Presiden Jokowi.

"Apa pun anak itu konsultasinya pasti ke Bapak. Masalah bisnis, masalah apa pun pasti ke Bapak. Bapak sibuk ya ke lain. Ini kan banyak mentor-mentornya," ungkapnya.

Selain itu Gibran juga menyebut banyak mentor senior dari Partai PDIP sebagai tempatnya berkonsultasi.

"Pak Hasto, Pak Pramono, dan Mbak Puan. Mentor-mentornya banyak, yang bisa ditanyain banyak," kata Gibran.

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Kontributor Solo, Labib Zamani) (Tribunsolo.com/Ryantono Puji Santoso)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas