BIN Minta Masyarakat Indonesia Tahan Diri Sikapi Memanasnya Hubungan Iran dan Amerika
Juru bicara Badan Intelejen Nasional (BIN) Wawan Purwanto meminta masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan memanasnya hubungan Iran dan Amerika.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Badan Intelejen Nasional (BIN) Wawan Purwanto meminta masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat.
"Kita terus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menahan diri dan tidak terpancing. Kita ikuti perkembangan secara seksama," ujar Wawan Purwanto saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/1/2019).
BIN menilai, memanasnya hubungan kedua negara itu dapat berdampak pada sejumlah aksi di Indonesia.
Baca: Pengamat Terorisme Sebut Memanasnya Hubungan Iran dan Amerika Tak Bakal Ganggu Keamanan di Indonesia
Di antaranya aksi protes dengan melakukan demostrasi, aksi keprihatinan atau gerakan lainnya termasuk kemungkinan terjadinya aksi teror.
"Hubungan Iran dan AS yang memanas tentu ada pengaruhnya di Indonesia. Biasanya jika Timur Tengah bergejolak maka rakyat Indonesia juga ikut bergejolak, terlepas dari dikotomi Sunni-Syiah," katanya.
Baca: Bendera Merah Berkibar di Kota Suci Iran, Isyarat Bakal Perang Terbuka dengan Amerika?
Wawan menambahkan, aparat keamanan Indonesia wajib mengamankan para diplomat AS maupun kepentingan dan simbol asing lainnya.
"Sebab para diplomat kita di luar negeri juga diamankan oleh aparat keamanan di negara tersebut," katanya.
Minta semua pihak menahan diri
Terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Soleimani karena serangan rudal Amerika Serikat, Jumat (3/1/2020), memicu kemarahan besar Tehran.
Kabar tersebut kemudian memunculkan perang dunia ketiga sebagai trending topic di media sosial.
Terkait hal itu, Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri agar tidak memperburuk situasi yang ada.
Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Minggu (5/1/2019).
"Indonesia prihatin dengan eskalasi situasi yang terjadi di Irak. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," tulis rilis tersebut.
Baca: Hubungan Iran dan AS Memanas Setelah Qasem Soleimani Terbunuh, KBRI Tehran Imbau WNI Jauhi Keramaian
Baca: MUI Kutuk Pembunuhan terhadap Jenderal Qasem Soleimani
Baca: Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Didemo Rakyat Amerika