Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Disebut Setujui Kapal Bakamla Dipersenjatai: Belikan yang Besar

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut Kepala Bakamla menyetujui jika kapal patroli Indonesia dipersenjatai

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Prabowo Disebut Setujui Kapal Bakamla Dipersenjatai: Belikan yang Besar
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Visual Kapal Asing Masuk ke Natuna Tertangkap Kamera Pesawat Patroli Angkatan Laut 

"Kondisi Kapal Bakamla tidak ada senjata, kami hanya bawa keris sesuai dengan peraturan. Sedangkan kapal Coast Guard Cina membawa senjata," paparnya.

Lantas Najwa terkejut.

"Tidak ada senjata?" tanyanya.

"Hanya keris," jawab Taufieq.

Terkait persenjataan, dirinya mengungkapkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menyetujui pengadaan senjata untuk Kapal Bakamla.

"Pak Prabowo (bilang), belikan yang besar, kemarin belum ada, ini baru disetujui sekarang (persenjataan)," timpalnya.

Lain dari hal itu, Kepala Bakamla menuturkan bahwa ada dan tidak adanya senjata menurutnya bukanlah masalah saat ini.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, situasi yang ada sekarang tidak dalam keadaan tengah berperang.

"Kita tidak dalam keadaan perang, jadi bagi saya tidak maslah jadi kalau tidak bersenjata malah menguntungkan kita," jelasnya.

Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Agenda Kepala Bakamla yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu untuk courtesy call atau kunjungan kehormatan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Agenda Kepala Bakamla yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu untuk courtesy call atau kunjungan kehormatan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Fadli Zon sarankan 2 hal untuk persoalan Natuna

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Fadli Zon, menyuarakan pendapatnya untuk persoalan klaim China atas Perairan Natuna.

Ia menyebut bahwa Pemerintah Indonesia harus melakukan kombinasi.

Kombinasi diperlukan untuk mempertahankan wilayah Natuna sebagai milik Indonesia yang belakangan ini menjadi persoalan lantaran klaim China.

Fadli Zon, menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa di Trans7 bertajuk Ada China di Natuna.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas