Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Disebut Setujui Kapal Bakamla Dipersenjatai: Belikan yang Besar

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut Kepala Bakamla menyetujui jika kapal patroli Indonesia dipersenjatai

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Prabowo Disebut Setujui Kapal Bakamla Dipersenjatai: Belikan yang Besar
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Visual Kapal Asing Masuk ke Natuna Tertangkap Kamera Pesawat Patroli Angkatan Laut 

Tak hanya mantan Wakil Ketua DPR periode sebelumnya, hadir juga Kepala KSP Moeldoko, Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, hingga Peneliti CSIS Evan Laksmana.

Untuk menanggapi narasi klaim China atas Periran Natuna, Fadli Zon mengungkapkan soal kombinasi.

Kombinasi yang dia maksud adalah kehadiran Pemerintah di Natuna dan langkah diplomasi.

"Kehadiran kita secara fisik itu sangat perlu. Kita perlu menggunakan teknologi untuk membuat kita tahu, agar ada respon yg cepat,” ungkapnya.

Sementara, pihaknya juga mengungkap pentingnya langkah diplomasi dari Indonesia untuk China.

Bahkan pihaknya menerangkan, langkah drastis harus dilakukan jika diplomasi tak ditanggapi China.

"Kalau sampai diplomasi tinggi tidak ada reaksi, maka kita harus mengambil langkah yang drastis,” tegas dia.

Fadli Zon memberikan tanggapan seputar klaim China atas Natuna dalam acara Mata Najwa
Fadli Zon memberikan tanggapan seputar klaim China atas Natuna dalam acara Mata Najwa Trans7, Rabu (8/1/2020) malam
Berita Rekomendasi

Pulangkan Dubes RI di China

Sementara itu peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Evan Laksaman, berpendapat bahwa Pemerintah Indonesia harus melakukan sejumlah  langkah-langah terukur.

Seperti halnya menarik duta besar Indonesia di China.

Langkah tersebut menurutnya harus dilakukan jika serangkaian terobosan dimulai dari langkah diplomasi tak diindahkan China.

"kita sudah menyatakan nota protes tapi sama saja, sekarang bagaimana kita meningkatkan eskalasi bukan di lapangan tapi untuk langkah diplomasi," ungkap dia.

"Goal kita bukan untuk meminta China me-reannounce nine-dash line, tapi bagaimana kita memastikan agar keluar dari krisis ini dan tidak berulang kembali."

"Kalau tidak  ada perubahan saya rasa kita harus memanggil pulang dubes kita dari China," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas