Kemenlu Pantau Kondisi Timur Tengah Jelang Kunjungan Jokowi ke Abu Dhabi
Kemenlu terus memantau kondisi di Timur Tengah, seiring memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus memantau kondisi di Timur Tengah, seiring memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat.
Pemantauan dilakukan karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung kerja ke Abu Dhabi pada 11 Januari 2020.
"Kita akan amati terus, tentunya keamanan keselematan bapak Presiden, nomor satu. Kami akan amati semuaya, dampaknya, kami hitung dengan sangat matang," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Baca: Bakamla Ungkap Alasan China Nekat Bertahan meski Jokowi Sudah Kunjungi Natuna: Dia Ingin Menguasai
Menurutnya, kunjungan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi dalam rangka menarik investasi yang telah dibahas sebelumnya oleh kalangan pengusaha antar negara.
"Mengenai nilainya masih terus bergerak, tetapi saya kira untuk kunjungan ke UAE (Uni Emirat Arab) ini nilai investasinya akan sangat signifikan," paparnya.
Selain soal investasi, Jokowi nantinya akan menjadi pembicara di acara Abu Dhabi Sustainability Week, terkait energi dan lainnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan memperoleh kucuran investasi sebesar 20 miliar dolar AS atau senilai Rp 280 triliun dari Uni Emirat Arab (UEA).
Ada beberapa sektor yang masuk dalam cakupan investasi ini, meliputi bidang kesehatan, agrikultur, pendidikan, energi, infrastruktur dan manufaktur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.