Saking Dahsyatnya Longsor di Sukajaya Kabupaten Bogor, Kepala BPBD Sebut Seperti 'Film Kiamat 2012'
BPBD Kabupaten Bogor pada awalnya memang memimpin tanggap darurat bencana longsor, kini angkat tangan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Dilansir Tribunnews Bogor, presiden diagendakan berangkat dari Istana Kepresidenan Bogor untuk melakukan peninjauan penanganan warga terdampak bencana banjir di Lebak.
Siapa sangka, Presiden Jokowi memutuskan untuk terlebih dahulu menyambangi Kecamatan Sukajaya.
Informasi mengenai keinginan Presiden untuk meninjau Kecamatan Sukajaya disampaikan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang mendampingi Presiden dalam perjalanan.
"Pak Yayat, Bapak Presiden ingin melihat Sukajaya. Jadi kita belok dulu," ujarnya kepada Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yayat Hidayat, melalui pembicaraan telepon.
Sementara itu, saat berada di Sukajaya Presiden Jokowi sempat meninjau proses pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor dan berlokasi tidak seberapa jauh dari kantor desa.
Kecamatan Sukajaya sebetulnya hendak dikunjungi Presiden pada Minggu, 5 Januari 2020 lalu.
Namun, kunjungan langsung tersebut saat itu urung terlaksana karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan helikopter yang ditumpangi Presiden untuk mendarat.
Update Korban
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 500 ribu warga yang masih merasakan dampak bencana di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak.
Angka tersebut merupakan update terakhir BNPB hingga Jumat, (10/1/2020) pukul 18.00 WIB.
Hal itu disampaikan melalui laman resmi BNPB terkait dampak bencana banjir dan longsor di Jabodetabek dan Lebak.
Data tersebut menunjukkan jumlah total pengungsi bencana di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak mencapai lebih dari 25 ribu jiwa.
Diketahui pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BNPB mencatat jumlah pengungsi ialah 18.913 jiwa, yang terdiri dari 5.618 keluarga.