Ketum PBNU: LPOK Dibentuk Karena Indonesia Rentan Perpecahan
Said Aqil Siradj menilai Indonesia yang kini memasuki era Globalisasi ada tantangan yang harus dilewati bangsa ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengukuhkan 20 ormas dari 6 agama di Indonesia yang tergabung dalam lembaga persahabatan ormas keagamaan (LPOK).
Pengukuhan LPOK yang merupakan gabungan ormas agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu itu dilakukan di gedung milik persatuan gereja Indonesia (PGI), Jakarta, Sabtu, (11/01/2020).
Said Aqil Siradj menilai Indonesia yang kini memasuki era Globalisasi ada tantangan yang harus dilewati bangsa ini.
"Kita lihat di era globalisasi yang sangat menantang ini yang rentan akan perbedaan. Handphone menjadi sumber fitnah, hoax (berita bohong) dan adu domba," ucapnya.
Ia juga menegaskan keberadaan LPOK tidak ada hubungannya dengan kepentingan politik.
"Tidak ada kepentingan politik di LPOK," ucapnya seusai mengukuhkan 20 ormas dari 6 Agama yang diakui di Indonesia.
Ia juga tidak menolak jika nantinya adanya ormas lain yang ingin bergabung ke dalam LPOK.